Bandara di Jepang Ini Terancam Tenggelam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bandara di Jepang Ini Terancam Tenggelam

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 05 Des 2023 12:35 WIB
Bandara Internasional Kansai
Bandara Internasional Kansai di Osaka, Jepang (iStock)
Jakarta -

Bandara Internasional Kansai, Jepang yang dibangun di tengah laut, terancam tenggelam. Padahal, bandara itu amat sibuk dengan melayani 20 juta penumpang setiap tahunnya.

Dilansir dari Mirror, Selasa (5/12/2023) bandara yang berada di tengah Teluk Osaka, lepas Pulau Honshu, 38 km barat daya Stasiun Osaka itu perlahan-lahan tenggelam karena naiknya permukaan air laut. Selain itu, topan Jebi juga mengancam bandara tersebut.

Kini, Jepang harus mengakali atau menyiapkan langkah lanjutan. Sebab, bandara tersebut amat penting untuk keluar masuk penumpang. Selain itu, arsitektur dan teknologi modern juga sip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, pada 2016, lebih dari 26 juta penumpang naik turun di Bandara Kansai. Dengan jumlah penumpang tersebut, Bandara Kansai masuk dalam daftar 30 bandara tersibuk di Asia. Sebelumnya, pada 2001, bandara itu mendapatkan predikat dari American Society of Civil Engineers sebagai salah satu monumen teknik sipil milenium.

ADVERTISEMENT

Bandara itu juga dibangun degan biaya fantastis, mencapai USD 20 miliar. Sebelum membangun bandara itu, Jepang menguruk laut dan membuat pulau kecil.

Secara keseluruhan, bangunan bandara itu disebut sebagai buah manis keajaiban teknik. Landasan pendaratan dan lepas landas utama Bandara Kansai ini hampir dua kali lipat panjangnya dibanding bandara lain di Jepang dengan panjang 4.000 meter.

Bandara dibangun mulai 1987 dan butuh waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya. Bandara itu dibangun ntuk mengurangi kepadatan aktivitas bandara di Bandara Internasional Osaka atau Bandara Itami.

Selain itu, lokasi pembangunan dilakukan dengan berkaca kepada protes warga soal kebisingan Bandara Internasional Tokyo Baru. Ya, Bandara Tokyo Baru yang dibangun di bagian pedesaan Prefektur Chiba dinilai mengganggu warga karena bising.

Makanya, jika bandara dibangun di lokasi terpencil, pesawat bisa datang dan pergi selama 24 jam tanpa memikirkan protes warga.

Bandara Internasional KansaiBandara Internasional Kansai di tengah laut Jepang Foto: (iStock)

Menguras air laut

Ya, para insinyur menguras jutaan liter air dari tanah liat lunak sedalam 20 m yang terletak di bawah lokasi bandara saat ini. Barulah tembok laut dibangun.

Pulau itu dibangun dengan batu yang diangkut dengan 80 kapal yang dioperasikan oleh 10.000 pekerja, dengan 10 juta jam kerja.

Setelah semua batu diletakkan, lapisan tanah sedalam 30 hingga 40 m dari dasar laut dibangun. Sehingga, pulau buatan tersebut terangkat dan berada di atas laut hingga 18 m. Sebuah jembatan sepanjang dua mil kemudian dibangun dengan biaya USD 1 miliar, menghubungkan daratan dengan terminal dan landasan pacunya.

Sejak dibuka pada tahun 1994, Bandara Kansai telah tenggelam sekitar 10 meter. Para insinyur mengetahui bahwa berat terminal akan menyebabkan tenggelam, namun lajunya jauh lebih cepat daripada perkiraan. Dalam waktu enam tahun, permukaannya telah turun hingga delapan meter, sekitar empat meter di atas permukaan laut.

Itu adalah ketinggian minimum yang diperlukan untuk mencegah banjir jika tembok laut jebol. Setidaknya USD 150 juta dihabiskan untuk meninggikan tembok laut. Jika diprediksi, dengan perhitungan keadaan itu makin berlanjut, bandara akan tenggelam sebagian besar di tahun 2056.

Ancaman tenggelam ini juga datang dari topan Jebi yang menyebabkan penutupan Kansai International selama sembilan hari setelah gelombang badai membanjiri lokasi tersebut, serta hujan lebat dan angin menerjang bangunan. Parahnya lagi, jembatan sepanjang 3.000 meter itu rusak parah ketika sebuah kapal tanker terhempas ke dalamnya. Strukturnya diperbaiki hanya tujuh bulan kemudian.




(sym/fem)

Hide Ads