Ada Papan Larangan ke Puncak Gunung Marapi: Sangat Berbahaya!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Papan Larangan ke Puncak Gunung Marapi: Sangat Berbahaya!

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 05 Des 2023 20:05 WIB
Papan larangan ke puncak Gunung Marapi
Papan larangan ke puncak Gunung Marapi (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Erupsi Gunung Marapi memakan banyak korban jiwa. Pendaki nekat melewati batas larangan yang sudah jelas terpasang di jalur pendakian.

Dijelaskan Ruslan Budiarto, pengurus pusat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia(APGI), menyatakan bahwa pihaknya selalu memberi pengertian kepada para pendaki agar selalu mematuhi segala peraturan di gunung yang akan didaki.

Jika ada yang memaksa naik, atau melewati batas larangan, maka segala risiko tidak ditanggung oleh pemandu itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dari APGI sendiri kita menghimbau ke anggota kita, untuk mematuhi SOP yang diterapkan oleh pengelola kawasan baik itu yang ada di bawah taman nasional, BKSDA atau Perhutani. Termasuk mengenai papan informasi larangan mendaki di kawasan rawan bencana erupsi seperti di Gunung Marapi," kata Ruslan kepada detikTravel, Selasa (5/12/2023).

"Jadi kalau ada yang memaksa naik ke puncak maka itu bukan tanggung jawab kami. Itu seperti yang berlaku di Gunung Semeru. Kami akan sarankan hingga Kalimati saja," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Dalam sambungan percakapan di WhatsApp, Ruslan mengirimi kami sebuah foto yang memuat papan larangan menuju ke puncak Gunung Marapi. Di dalamnya ditulis sebagai berikut dengan terdapat logo PVMBG dan BKSDA:

'Tingkat aktivitas Gunung Marapi Waspada (Level II). DILARANG MENDEKATI KAWAH AKTIF. Radius 3 km dari kawah sangat berbahaya saat terjadi erupsi (letusan).'

Di kesempatan berbeda, Ketua Forum Tri Arga (Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat) Doles menyatakan hal serupa. Ia mengatakan bahwa memang ada larangan untuk mendekati kawah yang berada di puncak.

"Kalau untuk larangan mendekati kawah itu ada. Kita kalau sudah mendapat instruksi ya sesuai aja selama ini. Karena di puncak itu nggak bisa pantau. Jadi jika pendaki nekat ke puncak maka itu sudah menjadi tanggung jawab mereka sendiri," kata dia.

"Cuma pendaki yang sampai di atas itu kan dia langsung, maksudnya keindahan Gunung Marapi ada di kawah itu. Puncak Garuda itu ada di dekat kawah," ungkap Doles yang pernah beberapa kali menjadi pemandu.

"Sudah, ada (larangan) kalau dari BKSDA-nya. Cuma kalau dari pendaki kita tidak bisa memantau secara maksimal," kata dia lagi.




(msl/wsw)

Hide Ads