Menparekraf Sandiaga Uno berencana untuk menggaet pesepakbola Radja Nainggolan buat mempromosikan destinasi wisata di RI.
Sandiaga ingin agar pesepakbola berkewarganegaraan Belgia itu ikut mempromosikan destinasi wisata Indonesia. Hal itu diungkap Sandiaga usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami' Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (8/12) akhir pekan lalu.
Sandiaga mengatakan, dalam beberapa kesempatan, nantinya Radja Nainggolan akan terlibat dan dibawa jalan-jalan ke beberapa destinasi wisata di Indonesia.
"Ini yang kita harapkan ikut membantu promosikan (detonasi wisata Indonesia), khususnya pasar Eropa dan Itali, serta 20 negara penyumbang wisatawan mancanegara ke Indonesia," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Radja Nainggolan yang memiliki followers banyak tentu menjadi peluang, agar destinasi wisata di Indonesia semakin terkenal di mata dunia.
"Jadi dengan kepulangannya ke Indonesia untuk main bersama Bhayangkara FC, saya juga ingin menitipkan, kita mempromosikan pariwisata Indonesia," ujar Sandiaga.
Radja Nainggolan secara mengejutkan melanjutkan kariernya di Indonesia. Pesepakbola profesional berdarah Sumatera Utara itu memilih gabung Bhayangkara FC yang ada di dasar klasemen Liga 1 2023/2024.
Mantan pemain Cagliari, AS Roma, dan Inter Milan itu sebelumnya resmi dikontrak Bhayangkara FC untuk mengarungi sisa musim Liga 1.
Radja Nainggolan sebelumnya mengaku senang bisa melanjutkan karier sepak bolanya di Indonesia dan ingin membagikan ilmu sepak bola dari pengalamannya selama ini di Eropa.
"Bagi saya, datang ke sini [Indonesia] sekarang di penghujung karier saya adalah sesuatu yang spesial," kata Nainggolan.
Ia mengaku ingin lebih tahu banyak tentang sepak bola Indonesia. Radja Nainggolan juga ingin berbagi pengalaman sepak bolanya selama berkarier di Eropa.
Jika rencana Sandiaga berhasil, maka tugas Radja Nainggolan bertambah satu, yaitu mempromosikan pariwisata Indonesia.
------
Artikel ini telah naik di detikSumut.
Simak Video "Video: Pengacara Radja Nainggolan Pede Kliennya Tak Terlibat Kasus Kokain"
(wsw/wsw)