Serangan Beruang di Jepang Cetak Rekor!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serangan Beruang di Jepang Cetak Rekor!

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 13 Des 2023 07:41 WIB
Serangan beruang di Jepang
Selebaran waspada serangan beruang di Jepang (Foto: CNN)
Jakarta -

Serangan beruang di Jepang mencapai rekor tertinggi. Perubahan iklim dan populasi yang menua memperburuk masalah ini.

Dilansir CNN, Rabu (13/12/2023), Seishi Sato (57) memiliki perasaan yang tidak menyenangkan ketika ia melihat sesuatu yang berdesir di semak-semak. Saat itu ia sedang berjalan-jalan di hutan di Jepang bagian utara.

Tanpa aba-aba, dua ekor beruang Asia telah muncul dari semak belukar. Satu beruang menerjang ke arahnya yang juga panik karena nyawanya terancam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia selamat dari serangan itu namun dengan banyak goresan dan luka tusukan di lengan juga pahanya.

Sato adalah salah satu dari sedikitnya 212 orang yang selamat dalam serangan beruang di Jepang, menurut Kementerian Lingkungan Hidup. Enam orang telah meninggal. Ini adalah tahun yang mencetak rekor.

ADVERTISEMENT

Sisa satu bulan di tahun 2023, jumlah serangan beruang tahun ini telah jauh serangan yang terjadi sepanjang tahun 2020 (rekor tahun sebelumnya) yakni 158.

Serangan beruang di JepangJalur pegunungan rawan serangan beruang di Jepang (Foto: CNN)

Jumlah serangan beruang tidak pernah melebihi 200 serangan per tahun sejak pencatatan dimulai pada tahun 2006.

Penampakan kuma atau beruang, bukanlah hal yang tidak biasa di Jepang. Namun umumnya mereka terkonsentrasi di bagian utara negara ini.

Di sana ada pegunungan, semak-semak yang rimbun, dan sungai-sungai yang jernih. Kawasan itu juga menyediakan habitat yang ideal serta sumber biji pohon ek, beech, buah-buahan, dan serangga yang melimpah sebagai bahan makanan beruang.

Namun, para ahli mengatakan bahwa beruang Jepang semakin sering keluar dari habitat tradisional mereka dan masuk ke daerah perkotaan untuk mencari makanan.

Beberapa orang berpendapat bahwa hal ini terjadi karena perubahan iklim yang mengganggu pembungaan dan penyerbukan beberapa sumber makanan tradisional beruang.

"Beruang memperluas wilayah jelajahnya tahun ini dan turun ke daerah dekat pemukiman manusia untuk mencari makanan," kata profesor Maki Yamamoto, yang mempelajari beruang di Universitas Teknologi Nagaoka di Niigata.

Hal ini semakin membawa mereka ke jalur orang-orang seperti Sato, yang diserang hanya setengah jam berjalan kaki dari toko yang ia kelola. Di sana ia menjual perlengkapan hewan peliharaan dan jamur yang ia petik dari hutan.




(msl/fem)

Hide Ads