Ini 4 Tingkatan Status Gunung Berapi dan Cara Mitigasinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini 4 Tingkatan Status Gunung Berapi dan Cara Mitigasinya

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 16 Des 2023 18:05 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 11 Desember 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 24 kali guguran lava dengan jarak luncuran maksimal 1.900 meter ke Kali Bebeng dan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong, tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.
Gunung Merapi (Foto: Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta -

Gunung berapi memiliki empat tingkatan status keaktifan. Di tiap level memiliki makna berbeda dan mitigasinya pun berbeda jika terjadi erupsi.

Setiap negara menerapkan sistem tingkatan status peringatan dalam menganalisa aktivitas vulkanik gunung berapi berbeda-beda. Indonesia sendiri menerapkan tingkatan status gunung api mulai dari terendah level 1 aktif normal, hingga paling bahaya level 4 awas.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing level tingkatan status gunung berapi di Indonesia, yang dilansir berbagai sumber resmi seperti BVPMBG, Indonesia Baik, dan BPPTKG ESDM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan Tingkatan Status Gunung Berapi Level 1 Aktif Normal

Status gunung berapi level 1 atau aktif normal artinya bahwa berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan.

Pada gunung berapi berstatus level 1 normal, tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik. Hal ini menunjukkan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu. Pada status normal ini, berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.

ADVERTISEMENT

Tingkatan Status Gunung Berapi Level 2 Waspada dan Mitigasinya

Status gunung berapi level 2 atau waspada adalah bahwa menurut hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.

Status gunung berapi level 2 waspada menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik. Pada status waspada ini mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah. Mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

Pada status level 2 waspada ini mulai dilakukan penyuluhan di desa-desa yang berada di kawasan rawan terdampak bencana letusan gunung berapi.

Arti Tingkatan Status Gunung Berapi Level 3 Siaga dan Mitigasinya

Status gunung berapi level 3 atau siaga adalah bahwa berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Gunung berapi dengan status level 3 siaga artinya ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan a gukivitasnung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.

Ketika status level 3 siaga, penyuluhan dilakukan secara lebih intensif, dengan sasaran penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana. Disamping itu masyarakat di kawasan rawan bencana juga harus sudah siap jika sewaktu-waktu perlu mengungsi.

Arti Tingkatan Status Gunung Berapi Level 4 Awas dan Mitigasinya

Status gunung berapi level 4 atau awas artinya bahwa menurut hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.

Status gunung berapi level 4 awas ini adalah kondisi paling memungkinkan terjadinya erupsi atau letusan. Status awas merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar. Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam.

Pada kondisi status level 4 awas, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana gunung meletus atau diperkirakan akan dilanda awan panas yang akan terjadi, sudah harus diungsikan menjauh dari daerah ancaman bahaya primer awan panas.




(msl/wsw)

Hide Ads