Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat akan melakukan investigasi mandiri terkait pelanggaran yang ada di Gunung Marapi. Fokus mereka adalah menyelidiki terkait alur perizinan bagi pendaki.
Pada tahap awal, Ombudsman Sumbar itu akan memanggil pemangku kepentingan yang berasal dari pemerintahan, dalam hal ini diwakili oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Karena, para pendaki bisa naik melakukan pendakian atas izin mereka.
"Kami sedang menyiapkan investigasi atas prakarsa sendiri," kata Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sumbar Yefri Hariani kepada detikcom, Minggu (17/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pelaksanaannya beberapa waktu ke depan tentu BKSDA akan dimintai penjelasannya terkait pendakian Gunung Marapi," kata Yefri.
Yefri mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya merupakan tugas yang harus dijalankan karena diamanatkan oleh undang-undang. Mereka ingin melihat apakah ada kelalaian dalam menjalankan standard operating procedure (SOP).
"Ini bentuk dari pengawasan yang dimandatkan kepada Ombudsman melalui UU. Melalui investigasi atas prakarsa sendiri, Ombudsman perwakilan Sumbar akan melihat mengapa dalam erupsi yang terjadi 3 Desember lalu, berdampak pada hilangnya 23 nyawa pendaki. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan SOP (seperti yang diindikasikan) atau hal lainnya," ujar Yefri.
"Seperti yang dijelaskan di atas, tentu fakta-fakta tersebut yang perlu dijelaskan oleh berbagai pihak yang berwenang dalam investigasi ini," kata dia.
75 korban Gunung Marapi
Sebanyak 75 pendaki melakukan perjalanan ke Gunung Marapi, merujuk laporan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Setelah Siska ditemukan, total ada 23 orang tewas akibat erupsi Gunung Marapi itu.
Kemudian, 12 korban luka-luka menjalani perawatan di rumah sakit dan 40 orang dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Tim gabungan yang berjasa dalam penyelamatan ini berjumlah 300 personel.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol