Penumpang pesawat tak pernah bisa lepas dari antrean. Ternyata staf maskapai benci saat kamu buru-buru antre masuk pesawat, bahkan ada julukan khususnya.
Dilansir dari Metro UK pada Jumat (22/12/2023), antrean panjang kerap terjadi di gerbang keberangkatan. Baru saja gerbang dibuka, penumpang sudah ramai untuk antre dan buru-buru masuk pesawat.
Traveler mungkin merasa kalau hal ini cukup lumrah untuk dilakukan. Namun, banyak petugas maskapai menganggap ini adalah gangguan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang kelas ekonomi seringkali berkerumun atau antre di gerbang bandara, sehingga menghalangi penumpang area boarding. Mereka seringkali penumpang yang baru pertama kali terbang," kata seorang karyawan maskapai penerbangan UK.
Menurutnya, antrean itu akan menghalangi penumpang Kelas Satu dan Bisnis untuk naik ke pesawat. Dalam aturan penerbangan, penumpang Kelas Satu dan Bisnis mendapat fasilitas untuk naik pesawat duluan.
"Selain menghalangi area boarding, penumpang yang antre juga dapat menyebabkan kebingungan untuk penumpang disabilitas. Mereka harus naik kursi roda menembus antrean di sekitar gerbang," dia menjelaskan.
Orang-orang yang terburu-buru dan selalu berada di antrean ini punya julukan khusus, yaitu Lice Gate atau kutu gerbang. Mereka terus berbaris mirip kutu di depan gerbang keberangkatan.
"Kutu gerbang juga dapat menyebabkan penundaan atau delay. Ketika tiba waktunya untuk naik pesawat, mereka harus diusir dari area boarding depan ke barisan berlakang, sehingga menunda penerbangan bagi semua orang," kata dia.
Sebenarnya banyak awak kabin yang sudah memberikan saran agar penumpang tidak perlu buru-buru antre di depan gerbang keberangkatan. Pasalnya, semua penumpang sudah memiliki tempat duduk di tiket masing-masing.
"Naik pesawat lebih cepat bukan berarti Anda akan lepas landas lebih cepat," ujar dia.
Faktanya, berada di pesawat lebih lama dari yang diperlukan sama tidak nyamannya dengan antre lebih lama dari yang diperlukan.
"Mengantre untuk naik pesawat segera mungkin dapat membantu kita merasa memegang kendali, yang pada gilirannya membuat stress kita berkurang. Hal ini mungkin terjadi pada orang yang pernah terlambat," kata psikolog Dr Audrey Tang.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum