Gunungkidul bertekad menarik wisatawan lebih banyak. Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, membangun destinasi wisata baru.
Sejak lama, Gunungkidul menjadi salah satu tujuan populer wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta. Pada 2022 tercatat ada 2,8 kunjungan wisatawan di Gunungkidul ini.
Jumlah itu didapatkan Gunungkidul dengan mengandalkan berbagai objek wisata, mulai dari perbukitan, air terjun, goa, hingga yang paling terkenal di sini, yaitu pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunaryanta mengatakan bahwa pemerintah daerah setempat berusaha terus menaikkan minat wisatawan setiap tahunnya, salah satunya adalah dengan terus menghadirkan tempat wisata baru.
"Tahun 2023 ini kita sudah bisa menghadirkan destinasi baru itu di tiga tempat, Obelix Sea View, kemudian Jungwok Blue Ocean, dan yang ketiga ini adalah Stone Valley. Ini ke depan tahun 2024 ini, kemungkinan 3-5 venue baru yang akan dibangun di Gunungkidul, tentu ada wilayah selatan dan wilayah tengah," kata dia.
Pembangunan pariwisata ini disesuaikan tergantung dengan karakter wilayahnya, wilayah Selatan, Tengah, dan Utara yang memiliki potensi dan kebutuhan berbeda-beda.
Namun, wisata pantai akan tetap menjadi destinasi yang ditonjolkan di sini. Dengan jumlah pantai yang mencapai sekitar 112 pantai, pemerintah Gunungkidul telah mengembangkan sekitar 56 pantai.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun telah menetapkan target kunjungan wisatawan tiap tahunnya, baik wisatawan lokal maupun internasional. Jumlahnya diharapkan mampu naik setiap tahunnya.
"Yang jelas kita targetkan untuk jumlahnya saja ya, itu prediksi kita ya kurang dari 3 juta, tetapi nanti begitu tadi ada 3-5 venue baru kita akan menargetkan paling tidak 3 juta lebih ke depan, terdiri dari wisatawan domestik maupun internasional," kata Sunaryanta.
Demi mencapai target tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun menggencarkan promosi-promosi destinasi wisata dengan membangun dan bekerja sama dengan agen-agen tour travel, membentuk komunitas atau paguyuban untuk mempublikasikan wisata Gunungkidul, lewat media-media berita dan TV, serta melancarkan pendukung lain seperti fasilitas internet dan digital.
"Tidak kalah penting infrastruktur digital harus ada di setiap destinasi wisata salah satunya adalah mempromosikan, mempublikasi secara cepat, para wisatawan yang ada di tempat itu paling tidak kalau ada internet dan sebagainya memudahkan untuk berkomunikasi untuk mengupload-gambar-gambar, video mereka, dan sebagainya," kata Sunaryanta.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol