Soal Sindikat Pencuri di Bus AKAP, Termasuk di PO Rosalia Indah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Soal Sindikat Pencuri di Bus AKAP, Termasuk di PO Rosalia Indah

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 29 Des 2023 05:01 WIB
H. Hasanuddin Adnan - Komisaris Utama PT. SAN Putra Sejahtera (PO. SAN) dan Kurnia Lesani Adnan - Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera (PO. SAN)
Kurnia Lesani Adnan (Foto: Dok. PO SAN)
Jakarta -

Kasus pencurian iPad atau laptop di bus PO Rosalia Indah tidak hanya dilaporkan oleh satu atau dua orang. Diduga dilakukan oleh sindikat. Betulkah?

Ketua Bidang Angkutan Orang DPP Organda 2021-2026 dan juga Dirut PO. SAN, Kurnia Lesani Adnan, menyebut bahwa keberadaan sindikat dalam pencurian itu belum bisa dibuktikan.

"Ya sebenarnya kan kalau kita bicara itu dibilang ada sindikat atau ada apalah segala macam itu kan sampai hari ini itu tidak bisa dibuktikan ya kan, itu satu," kata Sani kepada detikcom, Kamis (28/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Sani menegaskan bahwa penumpang juga harus melakukan pelaporan sebelum menuduh hal tersebut. Karena, setelah ada laporan resmi ke polisi maka perusahaan akan bergerak mengikuti hukum yang berlaku.

"Kedua, ya kalau memang ada indikasi seperti itu, pertanyaannya simple, apakah si korban itu melakukan dengan sesuai prosedurnya?" dia menanyakan.

ADVERTISEMENT

"Artinya gini, kamu kalau ada kehilangan cuma nuntut saya, cuma ngomel, minta saya secara hukum segala macem. Harusnya kan laporan ke polisi kan, lalu polisi nanti menindaklanjuti, manggil kami sebagai manajemen," kata dia lagi.

"Kami wajib menyerahkan kru-nya atau apalah segala macam untuk proses lanjutan. Nah, di situ kan akan tergali, apakah ada oknum, sindikat, dan segala macam," dia menambahkan.

Sani menyayangkan kepada penumpang yang hanya menuntut tanpa melakukan prosedur secara resmi. Karena, perusahaan hanya akan menelusuri di permukaan saja tanpa bisa mengintimidasi.

"Jadi ini kan yang kami sayangkan, selama ini penumpang hanya komplain dan menuntut kami, maksudnya PO. Menuntut PO-nya lakukan dulu dasar kita melakukan itu kan kalau secara, katakanlah secara internalnya kan, sangat dangkal," kata dia.

"Nah, kalau kita balik. Anda sebagai pengamudi terus ada yang kehilangan. Lalu dia bilang sama saya, krumu nggak bener itu sindikat," kata dia.

"Terus jenengan tak dedes. Kalau jenengan bukan pelaku atau tidak melakukan atau jenengan melakukan tapi saya tidak bisa memberikan bukti yang jelas, itu bagaimana, ya kan?" kata dia.

"Dan dasar saya melakukan justifikasi, justifikasinya tidak sesuai arahan hukum. Jenengan bisa nggak menuntut saya kan, manajemen," kata dia lagi.

Namun, Sani tak menutup mata jika ada kru yang bermain dengan para penjahat. Namun, tak semua kru berkelakuan kriminal karena ada puluhan ribu jumlah mereka.

"Artinya, selayaknya, ini kan butuh para pihak ya saya tidak bilang ini tidak ada, segala macam, saya tidak bilang oke, mungkin ada," kata dia.

"Jadi si korban kan kalau dia memang kehilangan dia bikin laporan polisi, dia bikin laporan polisi, dia laporkan ke kami, ke PO-nya, PO-nya menindaklanjuti," kata dia lagi.

"Nah, kalau PO-nya tidak menindaklanjuti laporan polisi tersebut, berarti PO itu abai," ujar Sani.




(msl/fem)

Hide Ads