2 Kunci Seluruh Penumpang JAL Selamat Saat Pesawat Kebakaran Hebat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

2 Kunci Seluruh Penumpang JAL Selamat Saat Pesawat Kebakaran Hebat

BBC Indonesia - detikTravel
Kamis, 04 Jan 2024 16:23 WIB
Japan Airlines A350 airplane is on fire at Haneda international airport in Tokyo, Japan January 2, 2024. REUTERS/Issei Kato
Japan Airlines A350 terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Panjaga Pantai di Bandara Haneda, Tokyo oada 2 Januari 2024. (Issei Kato/Reuters)
Jakarta -

Seluruh penumpang pesawat Japan Airlines JAL 516 selamat dari maut setelah tabrakan di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (2/1/2024). Ini kuncinya.

Japan Arlines saat itu terbang dari Pesawat Japan Airlines terbang dari Bandara New Chitose di Sapporo dengan mengangkut 379 penumpang. Evakuasi penumpang pesawat Airbus A350-900 itu yang bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai berjalan mulus, kendati ada 14 penumpang mengalami luka memar dan merasa tidak enak badan setelahnya.

Sebaliknya, enam kru pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis Bombardier Dash-8 meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Hanya pilot yang berhasil dievakuasi dengan selamat meski mengalami luka serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tayangan televisi NHK memperlihatkan pesawat JAL baru mendarat dan masih melaju dengan kecepatan tinggi di landasan pacu. Tak lama, percikan api hingga ledakan terlihat hingga memicu kobaran api muncul pada bagian samping kiri pesawat.

Usai pesawat berhenti, para penumpang dan kru Japan Airlines terlihat keluar pesawat menggunakan perosotan darurat ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

ADVERTISEMENT

Dalam video lain yang diambil oleh penumpang JAL516 di dalam pesawat memperlihatkan suasana mencekam dalam kabin pesawat. Penumpang terlihat panik dan kebingungan. Banyak penumpang, termasuk anak-anak, berteriak dan mempertanyakan kenapa belum bisa keluar pesawat ketika kobaran api terlihat makin membesar di bagian luar badan samping kiri pesawat. Lampu di dalam pesawat juga sudah terlihat meredup dan kabut asap sudah masuk kabin.

Meski keadaan semakin mencekam dan tak menentu, para penumpang terlihat masih tertib duduk di tempat masing-masing walau dengan kondisi panik. Mereka terlihat tetap mendengarkan instruksi dari para kru pesawat meski dalam keadaan panik.

Dalam video lain lagi, pramugari Japan Airlines terlihat mengimbau penumpang untuk tetap tenang dan meminta mereka bersikap kooperatif.

Satoshi Yamake (59), salah satu penumpang yang duduk di dekat bagian depan pesawat, mengatakan para kru pesawat dengan cepat dan tenang mengerahkan penumpang ke jalur evakuasi yang diikuti dengan tertib.

Menurut maskapai, evakuasi dimulai tak lama setelah pesawat berhenti. Semua penumpang dibawa ke tempat yang aman dalam kurun waktu kurang dari 20 menit.

Sekitar 10 menit setelah penumpang dievakuasi keluar, ledakan dilaporkan terjadi pada pesawat tersebut. Jika proses evakuasi terlambat, korban jiwa mungkin akan lebih banyak lagi.

Pakar penerbangan menyebut ada dua faktor utama dalam sigapnya proses evakuasi para penumpang JAL itu. Yakni, penumpang yang tertib dan penumpang tidak membawa satupun barang bawaan selama evakuasi berlangsung.

"Saya tidak melihat satu penumpang pun yang merangkak di lantai, dari semua video yang saya tonton, membawa koper... Jika ada yang berusaha mengambil bawaan mereka maka ini sangat membahayakan karena proses evakuasi menjadi lebih lambat," ujar Prof Ed Galea, direktur Kelompok Teknik Keselamatan Kebakaran di Universitas Greenwich, Inggris.

Galea menambahkan kondisi pesawat Airbus A350 setelah kecelakaan tidaklah ideal sehingga menyulitkan evakuasi. "Posisi hidung pesawat berada di bawah sehingga sulit bagi penumpang untuk bergerak," dia menambahkan.

Hanya tiga seluncur darurat yang bisa digunakan untuk mengevakuasi penumpang tetapi penggunaannya tidak sempurna karena posisi pesawat. Seluncur-seluncur ini rupanya sangat terjal dan ini bisa membahayakan penumpang ketika turun.

Japan Airlines kemudian melaporkan bahwa sistem pemberitahuan pesawat 516 juga tidak berfungsi selama proses evakuasi, sehingga awak pesawat harus memberikan instruksi menggunakan megafon dan berteriak.

Mantan pramugari Japan Airlines, yang meminta namanya disamarkan, mengatakan kepada BBC bahwa seluruh penumpang luar biasa beruntung.

"Saya lega mengetahui seluruh penumpang selamat. Tetapi begitu saya mulai memikirkan tentang prosedur evakuasi darurat, tiba-tiba saya merasa gugup dan takut. Tergantung seperti apa tabrakan kedua pesawat dan bagaimana api menjalar, situasinya bisa jadi lebih buruk," kata dia.

"Dalam kondisi nyata, meyakinkan penumpang untuk tidak panik adalah sesuatu hal yang sulit. Apa yang awak kabin]lakukan kenyataannya lebih sulit dari yang orang bisa bayangkan. Faktanya, mereka berhasil menyelamatkan semua orang dan ini adalah hasil dari koordinasi yang baik antar-awak kabin dan para penumpang mengikuti instruksi keselamatan," dia menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads