Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia angkat bicara terkait kondisi Medan Zoo yang semakin mengenaskan. Banyak hewan mati di sana menjadi sorotan, terutama harimau, dan itu dikatakan berawal dari salah kelola.
Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Tony Sumampau yang mengatakannya. Ia menyebut bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Medan Zoo.
"Kunjungan tim PKBSI November 2023 ini menghasilkan temuan bahwa status pengelolaan Medan Zoo dalam kondisi yang tidak sehat dan mengkhawatirkan," kata Tony dalam sambungan telepon, Jumat (12/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejumlah satwa dalam kondisi malnutrisi, khususnya 4 (empat) ekor harimau sumatera dan harimau benggala yang kondisinya sangat mengkhawatirkan," imbuh dia
Tony mewakili lembaganya mengatakan bahwa Lembaga Konservasi Kebun Binatang Medan atau yang dikenal dengan Medan Zoo telah lama telah menjadi kekhawatiran Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).
Pandemi Covid-19 antara tahun 2020-2022 jadi awal sorotannya. Bantuan dari PKBSI melalui program Food For Animals dan Save Our Zoo berupa biaya pakan satwa, maupun bantuan langsung dari mitra PKBSI ke pengelola Medan zoo telah dapat menyelamatkan satwa-satwa di Medan Zoo saat itu dan untuk sementara.
"Berita kematian harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), Erha (diperkirakan berumur 11 tahun) pada 6 November 2023 dan berita kematian kedua harimau benggala (Panthera tigris tigris), Avatar, pada 15 November 2023 lalu, membuat PKBSI turut prihatin terhadap kondisi Medan zoo khususnya pendanaan pakan satwa," jelas Tony.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan