Desa Adat Dukuh Penaban Raih Rekor MURI, Bangun Museum Pustaka Lontar Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Desa Adat Dukuh Penaban Raih Rekor MURI, Bangun Museum Pustaka Lontar Bali

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Sabtu, 13 Jan 2024 12:59 WIB
Pelatihan membuat daun lontar di Museum Pustaka Lontar, Karangasem, Bali
Pelatihan membuat daun lontar di Museum Pustaka Lontar, Karangasem, Bali (Ni Made Nami Krisnayanti)
Karangasem -

Warga Dukuh Penaban mendapatkan apresiasi rekor MURI. Mereka menjadi desa adat pertama yang membangun Museum Pustaka Lontar di Bali secara gotong-royong.

Museum Pustaka Lontar Dukuh Penaban adalah museum komunitas karena dibangun oleh warga desa adat/Pakraman Dukuh Penaban. Pembangunan museum ini dilakukan secara gotong-royong oleh warga desa.

Dibangun pada 2017 dengan lahan seluas 1,5 hektar, Museum Pustaka Lontar menyimpan ribuan koleksi catatan kuno, bahkan ada yang berusia sekitar 400 tahun. Museum itu memiliki beberapa bangunan dengan fungsi yang berbeda, ada Bale Sang Kul Putih, Pewaregan, dan Bale Daja.

I Nengah Suarya, bendesa adat Dukuh Penaban, menyebut rekor MURI itu didapatkan Desa Dukuh Penaban pada 2019. Tak tanggung-tanggung, desa ini mendapatkan dua rekor sekaligus.

"Rekor pertama adalah MURI yang berkaitan dengan museum komunitas pertama yang dibangun secara gotong royong dan pertama di dunia. Kedua kita punya kurator, dan mendapatkan MURI sebagai penyulih atau penyalin lontar terbanyak," kata Suarya.



Suarya membocorkan keunikan dari Museum Pustaka Lontar hingga berhasil mendapatkan Rekor MURI. Ia menyebut, saat ini belum ada komunitas mendirikan museum khusus lontar, hanya masyarakat Desa Dukuh Penaban yang berhasil mendirikan museum lontar.

"Saat ini jarang sekali komunitas yang mendirikan museum khusus lontar, bahkan tidak ada. Hanya masyarakat Dukuh Penaban yang membangun museum dari kesadaran masyarakatnya untuk melestarikan naskah-naskah kuno yaitu lontar," ujarnya.

Tak menyangka bisa mendapatkan Rekor MURI, Suarya bahkan sempat tak percaya Museum Pustaka Lontar dan Desa Dukuh Penaban berhasil meraih penghargaan bergengsi ini.

Meskipun baru berdiri selama enam tahun, Museum Pustaka Lontar sudah berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi ini. Bagi traveler yang penasaran dengan koleksi lontar yang ada di Bali, wajib berkunjung ke Museum Pustaka Lontar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(fem/fem)

Hide Ads