Viral di media sosial, air di curug Batu Templek mengalir deras berwarna cokelat, seperti layaknya susu cokelat. Begini fakta di baliknya:
Kapolsek Cimenyan, Kompol Nanang Heru menjelaskan video yang viral di media sosial, tentang aliran air terjun yang deras berwarna cokelat tersebut, terjadi di Curug Batu Templek, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Hal itu disebabkan oleh meningkatnya debit air di Curug Batu Templek. Namun, peningkatan debit air tersebut tidak menyebabkan banjir ke pemukiman warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya debit air naik," ujar Nanang, saat dikonfirmasi.
Pihaknya mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dari adanya peristiwa tersebut. Bahkan, anggotanya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
"Situasi Batu Templek desa Cikadut, kecamatan Cimenyan saat ini aman dan untuk korban nihil," katanya.
Debit air curug Batu Templek disebut meningkat saat kawasan hulu diguyur hujan deras. Selain itu, aliran air di air terjun itu, ternyata masih mengalir lagi ke aliran sungai yang ada di bawahnya.
"Sebenarnya bukan banjir (lumpur) tapi debit air meningkat kalau hujan terutama terjadi di wilayah Desa Mekarmanik," kata Kanit Binmas Polsek Cimenyan Iptu Taryo.
Taryo mengungkapkan, mengapa air di aliran air terjun itu berwarna cokelat, itu akibat di kawasan hulu sungai terdapat lahan pertanian.
"Kenapa warnanya cokelat karena di atas lahan pertanian, bukan banjir, memang debit air meningkat apabila terjadi hujan, tidak seperti yang diinformasikan di medsos itu banjir, itu bukan banjir, tidak timbulkan korban jiwa dan juga kerusakan," tegasnya.
Taryo pastikan status debit air di air terjun itu aman. "Status air normal, bukan banjir," ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah. Taryo kembali pastikan jika komdisi Curug Batu Templek aman.
Hal serupa juga dikatakan salah satu penjaga warung, Diki (51). Pemandangan air di curug Batu Templek biasa naik atau turun mengikuti curah hujan.
"Ini sudah biasa, kalau musim hujan debit air lebih besar. Kalau musim hujan, di sini enggak hujan dan di atas udah gelap, tahu-tahu debit airnya gede banget. Udah biasa setiap tahun. Benar video itu di sini, lokasi di sini dan kalau lagi besar penampakannya seperti itu," kata Diki.
Pengelola curug Batu Templek, Yayan Sofyan menambahkan, jika hujan melanda, memang kerap terjadi peningkatan debit air. Namun tidak berdampak bencana bagi area sekitar.
"Kalau debit air memang suka sampai segitu. Tapi tidak menyebabkan banjir bandang. Jadi setiap musim hujan memang suka keruh, coklat," ucapnya.
Yayan menambahkan saat ini debit air dalam kondisi normal. Bahkan beberapa personel kepolisian pun saat ini telah berjaga di lokasi.
"Jadi sekarang juga kondisinya gak besar kaya di video. Malah debit airnya normal aja sekarang mah," pungkasnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk