Pulau Arnavat yang baru ditemukan di Demak, ternyata menyimpan sebuah mitos. Ada perairan yang airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Bagaimana kisahnya?
Perairan itu dikenal masyarakat setempat sebagai La'rogo, yang merupakan perairan tempat bertemunya antara air laut dengan air sungai di Arnavat.
Kades Surodadi, Supriyanto mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari dua kata, yaitu La' dari bahasa Arab yang berarti pertemuan, dan rogo dari bahasa Jawa yaitu raga atau sebuah keberadaan sesuatu yang hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasa la' itu pertemuan antara sungai dengan laut, jadi la' itu pertigaan, punjer, atau muara dari sungai ke laut itu la'. Lalu dinamakan rogo itu karena ada sungai bernama anak sungai rogo. Rogo itu dikenal dari dulu zaman nenek moyang untuk memandikan orang sakit," ujar Supriyanto, beberapa waktu lalu.
Lokasi La'rogo dimulai dari perairan Pulau Arnavat hingga mengular sepanjang sekitar 1,5 kilometer melewati tambak dan tempat tinggal warga setempat. Konon, nenek moyang warga setempat memanfaatkan air tersebut untuk ritual mandi sebagai salah satu metode penyembuhan.
"Sebenarnya anak sungai, panjangnya itu sekitar 1,5 kilometer, dengan liku-liku anak sungai itu, ada pertemuan pertambakan, tapi sekarang jadi daratan, pantai arnavat itu, menyempit jadi pasir," terangnya.
![]() |
Supriyanto menuturkan, banyak orang sakit berdatangan ke La'rogo untuk mencari kesembuhan. Saat kecil, dia juga sempat mandi di lokasi tersebut lantaran sakit-sakitan.
"Tempat orang mengobati orang sakit di situ banyak. Bahkan saya waktu kecil sering dimandikan di situ. Alhamdulillah karena dulu kan juga sakit lama, sampai umur 4 tahun atau 5 tahun itu gak bisa jalan," terangnya.
Cara orang mandi di La'rogo berbeda-beda. Ada yang membuang pakaian, ada pula yang mandi di waktu tertentu. Lama metode mandi penyembuhan di lokasi itu maksimal selama 7 hari berturut-turut.
"Generasi (era) dulu itu cara memandikannya sebelum terbitnya matahari atau terbenamnya matahari. Jadi biasanya mandi di situ, pakaiannya dibuang yang dipakai sebelum mandi," terangnya.
"Ada juga begini, waktu hari ini sakit, sakitnya itu karena kecelakaan atau sakitnya itu karena apa, itu pakai pakaian apa, terus dibawa ke situ, mandi dibuang di situ. Kita buang di situ sebagai bentuk membuang sial agar luntur ke lautan lepas, jadi penyakitnya loss," sambungnya.
Sudah banyak orang datang dengan berbagai jenis penyakit ke La'rogo. Dari sakit dalam hingga luar. Metode penyembuhan tersebut terkenal sebelum era pengobatan dengan cara medis.
"Banyak yang dimandikan di situ. Ada yang mual, ada yang lambung, jantung, sakit nafas, bermacam macam. Paling lama kalau penyakit itu tujuh hari berturut-turut, kadang sekali. Kemarin kita mandiin orang sakit itu juga langsung sembuh," sambungnya.
Kesaksian Nelayan Setempat
Nelayan bernama Sukoco mengatakan, dirinya saat kecil juga pernah sakit kuning dan dibawa mandi di La'rogo. Hal tersebut merupakan satu ikhtiar kepercayaan warga setempat.
"Pernah (mandi di la'rogo). Iya, dulu sakit kemuning, bengkak-bengkak. Udah lama, masih kecil. Mandi tujuh hari, ya namanya ikhtiar," terangnya.
Baca juga: Klaudia Makin Tenar, eh Ada yang Cemburu |
Senada nelayan lain, Supareng mengatakan bahwa La'rogo terkenal sejak nenek moyangnya sebagai media penyembuhan penyakit. Biasanya anak-anak kecil yang sakit dengan membawa uang receh.
"La'rogo itu kan terkenalnya bisa menyembuhkan penyakit, anak yang sakit biasanya dibawa ke situ langsung sembuh. Biasanya habis subuh, sambil bawa uang receh. Sambil ngomong minta obat di situ biar cepat sembuh. Iya, (uang receh) untuk dilempar di situ," ujar Supareng.
-----
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?