Aneka ornamen khas Imlek untuk menyambut perayaan Tahun Baru China sudah mulai menghiasi kota Solo. Ada yang berbentuk Naga hingga ikan Koi.
Panitia Imlek Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan, ornamen-ornamen Imlek sudah mulai dipasang sejak Rabu (15/1/2024). Mulai dari lampion di kawasan Pecinan Pasar Gede dan Kali Pepe hingga 12 patung shio di Jalan Jenderal Sudirman.
Ia mengatakan, nantinya juga akan ada lampion keluarga barongsai, serta pernak-pernik Imlek lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tambah 1 yang di perempatan BI (Bank Indonesia) itu naga yang bisa muter. Itu master, naga yang bisa muter," ungkap pria yang akrab disapa Martono itu.
Martono mengatakan, akan ada pula lampion keluarga barongsai dan lampion ikan koi yang melambangkan ungkapan Nian nian you yu. Ucapan yang selalu ada di setiap Imlek itu bermakna harapan agar sepanjang tahun ada rezeki.
"Terus ada gapura Imlek, kemudian ada namanya kelambu tirai yang di lampion itu yang di jembatan Kali Pepe sama Pasar Gede sama Ketandan. Kalau lampion bulatnya ada 5.000 seperti biasa," terangnya.
"Terus di paling ujung depan balai kota ada dewa uang yang biasanya sudah terpasang juga, terus nanti di plaza balai kota yang tengah ada 2 naga yang bisa gerak-gerak kepalanya," sambungnya.
Martono mengatakan, untuk tema perayaan Imlek tahun ini belum pasti. Akan tetapi di tahun naga ini ia berharap kebhinekaan bisa lebih terjaga. Terutama karena Imlek berbarengan dengan suasana Pemilu 2024.
"Tahun naga itu tahun binatang yang paling luar biasa, kan itu (naga) kan binatang yang sebenarnya tidak riil, tapi menggambarkan binatang yang sangat hebat, ya kita berharap Indonesia menjadi hebat dengan mendapatkan pemimpin yang hebat," imbuhnya.
Salah satu ornamen yaitu lampion naga yang dipasang di Gladak, merupakan lampion dari fiber yang didatangkan langsung dari China. Ornamen-ornamen tersebut, lanjut Martono, ditargetkan akan mulai dinyalakan akhir bulan ini.
"Nyala pasti sebelum acara grebeg (sudiro), karena kita kan berkolaborasi dengan grebeg, mendukung acara grebeg. Acara grebeg itu kelihatannya seminggu sebelum Imlek, Imlek tanggal 10 berarti dia Minggu tanggal 4. Harusnya akhir bulan ini paling lambat pasti sudah nyala semua," tuturnya.
Selain memasang lampion-lampion di kawasan Pecinan Pasar Gede hingga Balai Kota Solo, panitia juga menyiapkan berbagai acara. Mulai dari penyalaan lilin, donor darah, penyalaan kembang api di Balai Kota Solo, kirab barongsai, hingga food festival di kantor Persatuan Masyarakat Surakarta (PMS).
"Kalau jadi nanti ada food festival, tapi di PMS. Untuk semuanya, siapapun boleh. Makanannya chinese dan non-halal, khusus. Jadi masakan Imlek lah," tutup Martono.
------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?