Salah satu gedung bersejarah di kawasan Kota Lama Semarang roboh. Beruntung tidak ada korban timbul akibat insiden tersebut.
Gedung bersejarah yang roboh itu dulunya bekas kantor Konsulat Siam yang berada di kawasan Kota Lama Semarang. Gedung tersebut beralamat di Jalan Kepodang.
Lokasinya berada tepat di sebelah bekas kantor koran De Locomotief. Gedung tersebut bekas Butterworth & Co dan Konsulat Siam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi dimana gedung itu berada kemudian disterilisasi dengan cara memasang garis pembatas di sekitar TKP.
Salah satu warga setempat, Wowo (70) mengatakan, gedung tua tersebut memang sudah terlihat hampir roboh. Kemudian hari Senin (22/1) kemarin sekitar pukul 16.30 WIB, bersamaan dengan suara petir yang keras, bagian barat gedung itu ambrol.
"Sebetulnya sudah hampir roboh itu. Kemarin sore ada petir keras langsung roboh," kata Wowok di lokasi, Selasa (23/1/2024).
![]() |
Dari pantauan di lokasi, bagian depan gedung sudah dipasangi garis kuning. Puing-puing yang ada di trotoar juga sudah bersih. Sementara itu, warung yang ada di sisi timur gedung masih buka.
"Kemarin waktu kejadian kita sudah tutup, jadi tidak tahu," kata pemilik warung, Atik.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan sudah memantau peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, gedung-gedung di Kota Lama Semarang ada milik perorangan hingga BUMN.
Beberapa gedung cukup sulit untuk ditemukan pemiliknya, sehingga sulit untuk mendorong pemeliharaan, termasuk gedung yang roboh kemarin.
"Memang kami ini agak kesulitan mencari pemilik-pemilik bangunan. Karena kalau kami mau menyurati, tapi ada beberapa yang tidak bertuan atau tidak tahu pemiliknya siapa. Kayak yang kasus ini tadi, terjadi kemarin sore. Belum diketahui pemiliknya siapa. Sehingga ini harus bagaimana dilakukan pencegahan agar tidak terjadi sampai roboh," jelas Ita di Balai Kota Semarang.
Dikutip dari laman resmi cagar budaya Semarang, disebutkan gedung tersebut berdiri sejak tahun 1830-an. Gedung itu dirancang oleh W.C.P. Schoemaker, seorang tokoh Modernisme Tropis.
Kemudian pada tahun 1879, gedung itu sempat dilakukan renovasi. Gedung ini pernah digunakan untuk perusahaan Butterworth& Co dan Konsulat Siam.
------
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!