Soal Bus Wisata Tak Laik Jalan, Sandiaga Imbau Pengawasan Pakai Aplikasi

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 06 Feb 2024 12:05 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Kasus kecelakaan bus wisata masih kerap terjadi, salah satunya karena tak tertib administratif. Menparekraf mengajak berbagai pihak mengawasi lewat aplikasi.

Beberapa waktu lalu Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menyebut bahwa banyak bus wisata yang tak laik jalan masih beroperasi. Menurut Ketua Umum IPOMI, Kurnia Lesani Adnan, masih banyak PO Bus nakal yang tak tertib soal administrasi, hingga kontrol terhadap uji mesin kendaraan.

"Saat ini banyak sekali bus pariwisata yang tidak sesuai ketentuan, tidak memiliki izin bahkan STNK & KIR-nya mati namun bebas beroperasi," ujarnya saat dihubungi detikTravel, Rabu (31/1/2024).

Hal itu ia sebut merugikan berbagai pihak, mulai dari meningkatkan risiko terhadap penumpang, hingga merugikan PO bus yang tertib secara administratif.

"Kami yang memiliki izin harus patuh dan mengikuti perintah regulasi melalui SMK (Standart Management Keselamatan), di mana di dalam SMK tersebut ada pengawasan ketat terhadap perawatan rutin kendaraan," terangnya.

Adapun praktik jual beli bus kini dilakukan cukup masif. Dan sayangnya, masih banyak pembeli bus yang tidak memenuhi atau melakukan persyaratan itu. Hal itu membuat harga bus yang didapat bisa relatif murah.

"Kendaraan yang tidak cukup syarat inilah yang kebanyakan memberikan harga sewa relatif murah, ini yang kami sayangkan masyarakat masih banyak yang mencari sewa murah namun tidak peduli dengan seperti apa bus yang di sewa apalagi perusahaan penyewaannya," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut telah melakukan kerjasama dengan pihak Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan untuk menjaga penyelenggaraan pariwisata tetap aman.

"Kita sudah ada kerjasama dengan Kemenhub, kita minta diimplementasikan di dishub-dishub setempat dan para penyelenggara kepariwisataan itu memastikan bahwa semua bus itu laik beroperasi," ujarnya pada temu media di Gedung Kemenparekraf, Senin (5/2/2024).

Selain itu, ia juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk juga mengawasi keberadaan bus-bus tak tertib tersebut.

"Dan itu mudah sekali ada aplikasinya di SPION (SPIONAM) kalau nggak salah dan itu tugas kita semua, nggak hanya wisatawan dan pembimbingnya atau tour guide-nya, tapi juga seluruh ekosistem termasuk para Kadis, Stakeholder, Media, dan Komunitas," ajaknya.

"Dengan kita mengaktivasikan pengecekan kelayakan beroperasi melalui aplikasi, kita bisa hindari hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.



Simak Video "Video: Momen Menegangkan Bus Ugal-ugalan Tabrak Mobil dan Motor di Cikarang"

(wkn/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork