Machu Picchu Sepi Turis Karena Ada Pihak Rebutan Lahan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Machu Picchu Sepi Turis Karena Ada Pihak Rebutan Lahan

CNN Indonesia - detikTravel
Selasa, 06 Feb 2024 15:31 WIB
Tourists visit the ancient Inca ruins of Machu Picchu in the Urubamba valley, seventy-two kilometres from the Andes city of Cusco, on February 15, 2023, for the first time after they were closed to the public for security reasons on January 21, after protesters blocked the railways during protests against the government of President Dina Boluarte that have shaken the Andean country since December 7, 2022. (Photo by Carolina Paucar / AFP) (Photo by CAROLINA PAUCAR/AFP via Getty Images)
Machu Picchu (Foto: AFP via Getty Images/CAROLINA PAUCAR)
Jakarta -

Machu Picchu dikabarkan sepi turis. Penyebabnya adalah adanya pihak yang rebutan lahan kelola.

Pemerintah Peru membatalkan rencana untuk mengalihkan penjualan tiket masuk Machu Picchu ke perusahaan swasta, seminggu setelah pengunjuk rasa memblokir akses ke objek wisata paling terkenal di negara itu.

Saat unjuk rasa terjadi, layanan kereta api ke kawasan distrik Machu Picchu juga sementara dihentikan. Jalan-jalan, hotel, dan restoran di sekitar Machu Picchu masih sepi karena situasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 15 tahun sistem tiket masuk Machu Picchu dikelola entitas negara, pemerintah Peru mengumumkan perubahan sistem tiket, yang malah mendapat tentangan. Pemerintah Peru pun terpaksa mengakhiri kontrak dengan perusahaan penjualan tiket virtual, karena aksi unjuk rasa besar-besaran tersebut.

Rencana perubahan sistem tiket itu terjadi karena menurut Menteri Kebudayaan Peru Leslie Urteaga terjadi penyimpangan dan kerugian sebesar US$1,8 juta atau sekitar Rp 28 miliar untuk hasil penjualan tiket yang tidak dilaporkan oleh kantor negara.

ADVERTISEMENT

Uerteaga akhirnya menyetujui permintaan para pengunjuk rasa setelah bertemu dengan presiden regional Cusco dan wali kota Cusco, distrik Machu Picchu.

Pihak berwenang berkomitmen untuk memindahkan penjualan tiket ke platform online yang dikelola oleh pemerintah pusat dan membatalkan kontrak dengan Joinnus, perusahaan penjualan tiket virtual yang dimiliki oleh salah satu kelompok ekonomi terkaya di Peru, yang telah mengambil alih layanan tersebut pada pertengahan Januari lalu.

Seperti dikutip Stuff, layanan kereta api ke distrik Machu Picchu segera dibuka kembali, tapi kedatangan pengunjung ke situs warisan dunia UNESCO itu masih sedikit, bahkan cenderung sepi.

People gather outside the train station of the town of Machu Picchu, Peru to leave after the arrival of the first train following the service from Ollantaytambo renewal on February 8, 2023. - The train service to Machu Picchu in Peru was partially reactivated this Wednesday to transport local residents, after the suspension of almost three weeks due to blockades of the railways due to the anti-government protests that have shaken the Andean country. (Photo by Carolina Paucar / AFP) (Photo by CAROLINA PAUCAR/AFP via Getty Images)Kereta ke Machu Picchu (Foto: Carolina Paucar/AFP/Getty Images)

"Ini seperti masa pandemi Covid-19, Anda hampir tidak melihat ada orang di sini," kata Roger MonzΓ³n, seorang karyawan di hotel Inkas Land di distrik Machu Picchu, sebuah bangunan dengan 18 kamar yang saat ini hanya menampung dua turis dari Portugal.

Beberapa turis yang tetap mengunjungi situs Inca itu selama aksi demonstrasi besar selama seminggu, kebanyakan dari mereka masih muda, harus melewati jalan yang lebih panjang dan sulit.

Mereka akan berkendara sejauh 210 km dari Cusco ke pembangkit listrik tenaga air dan kemudian berjalan kaki selama dua jam untuk mencapai distrik Machu Picchu, tempat mereka beristirahat. Kemudian mereka harus berjalan kaki ke benteng batu selama dua setengah jam lagi.

Empat negara, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Brasil, telah menyarankan warganya untuk berhati-hati jika berencana mengunjungi Machu Picchu, yang merupakan Situs Warisan Dunia sejak tahun 1983.

Alasan empat negara itu menyarankan warganya untuk berhati-hati saat berkunjung ke Machu Picchu karena potensi kekurangan air dan kebutuhan penting lainnya akibat gangguan transportasi.

Pariwisata adalah kegiatan ekonomi utama di Cusco, dengan lebih dari 200 ribu orang mempunyai pekerjaan langsung di sektor tersebut. Sebelum terjadinya protes, hingga 4.500 pengunjung memasuki Machu Picchu setiap hari.

Tidak ada angka resmi mengenai potensi kerugian selama minggu pertama protes, namun beberapa serikat sektor pariwisata memperkirakan kerugian mencapai sekitar US$4,7 juta.




(msl/msl)

Hide Ads