Surakarta game adalah salah satu permainan tradisional catur langka yang tak banyak orang tahu. Kini, permainan itu disuguhkan di Taman Mini Indonesia Indah lho.
Permainan catur berkembang dan dikenal secara luas di seluruh dunia. Banyak orang bermain catur modern mulai dari tempat nongkrong, hingga perlombaan internasional.
Namun, ternyata Indonesia memiliki beberapa permainan catur versi lokal lho. Salah satu yang menarik adalah Surakarta Game. Permainan catur jenis ini merupakan permainan yang berkembang di daerah Surakarta yang kini, seolah dilupakan.
Permainan ini pertama kali dibukukan di Prancis pada tahun 1970 dengan nama Surakarta. Atau juga disebut Roundabouts oleh Sid Sackson dalam buku berjudul The Book of Classic Board Games.
Permainan tersebut terdiri dari 12 pion dan jalannya pion tersebut sama dengan raja dalam catur. Namun yang jadi pembeda, untuk memakan musuhnya, pion tersebut harus jalan memutar.
Permainan asli Indonesia ini sayangnya tak banyak diketahui oleh orang-orang lokal. Karenanya, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Jakarta membawa dan mengenalkan permainan ini di TMII pada era liburan kali ini.
"Nggak ada yang main. Orang Surakarta sendiri itu malah nggak tahu permainan Surakarta Game. Untuk mengenalkan kembali, membumikan kembali permainan rakyat ini. Karena permainan rakyat Indonesia tidak kalah dengan permainan rakyat orang-orang luar," ujar Ketua KPOTI Jakarta, Neni Suryawati, saat ditemui detikTravel, Jumat (9/2/2024).
Kendati tidak terlalu dikenal dalam negeri, ternyata permainan ini disebut banyak dimainkan di sekolah-sekolah Belanda.
"Catur ini sama aja dengan catur-catur biasa ya, cuman di sini kita bedanya kita memperkenalkan kembali bahwa Indonesia juga punya catur lho. Catur orang Indonesia itu asli dibuat orang Indonesia, hanya saja tidak pernah dimainkan jadi tidak dikenal oleh bangsanya sendiri. Tetapi di Belanda, ini dikenal dan menjadi kebijakan Belanda untuk di sekolah dasar itu memainkan ini," kata Neni.
Pada event libur long weekend ini, KPOTI Jakarta tak hanya menyuguhkan permainan Surakarta Game, tetapi juga permainan tradisional lainnya seperti Catur Tengku Umar, Damdas, egrang, dampu sir, gasing, ular tangga, terompah panjang, dan lain sebagainya.
Upaya ini bertujuan untuk mengajak pengunjung ataupun anak-anak untuk terlepas dari gadget sejenak. Dan melatih berbagai softskill anak-anak seperti cara bekerjasama, komunikasi, hingga ketangkasan.
"Kita tahu semua ya, sekarang itu kan maraknya gadget, itu kalau saya sebut membentuk individualisme anak-anak kita. Jadi mereka asyik dengan dirinya sendiri, yang bugar cuman jempol. Tapi kalau kita kembali dengan permainan olahraga tradisional ini, badan kita sehat dan bugar," terangnya.
"Dan ini banyak filosofinya, kayak contoh misalnya kita main terompah panjang. Terompah panjang itu dimainkan lima orang, dia bisa kerja bareng, kerjasama, interaksi antar sesama, komunikasi, dan komando. Banyak edukasi yang dapat kita berikan kepada anak-anak kita," pungkasnya.
Untuk menikmati berbagai permainan tradisional ini, traveler bisa berkunjung ke booth Hompimpark di Plaza Borobudur Mini hingga Minggu (11/2/2024).
Simak Video "Video: Persiapan TMII Gelar Konser-Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru"
(wkn/wsw)