Komplotan Maling Vietnam Ditangkap, Sering ke Jepang demi Mengutil Barang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Komplotan Maling Vietnam Ditangkap, Sering ke Jepang demi Mengutil Barang

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 12 Feb 2024 20:44 WIB
Gerai Uniqlo resmi dibuka di Bintaro Xchange (BXc), Kota Tangsel, Banten, Jumat (12/11/2021).
Ilustrasi ritel di Jepang. (Andhika Prasetia)
Tokyo -

Komplotan maling dari Vietnam ditangkap Kepolisian Jepang. Mereka ditangkap karena kerap kali mengutil barang, khususnya pakaian branded.

Pada Selasa (6/2/2024), Kepolisian Prefektur Fukuoka mengumumkan bahwa mereka telah menangkap dan menyerahkan kepada jaksa penuntut umum empat warga negara Vietnam yang dituduh mengutil.

Melansir Soranews24, Senin (12/2/2024), penangkapan tersebut bermula dari dua insiden pengutilan yang komplotan itu lakukan di pusat perbelanjaan Mark Is di Kota Fukuoka. Kelompok itu mencuri barang dengan nilai total sebesar 350 ribu Yen atau sekitar Rp 36,6 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, komplotan ini tidak menargetkan pencurian kepada barang-barang perhiasan, smartphone, atau yang berharga tinggi. Mereka hanya menyasar pakaian seperti Uniqlo di pusat perbelanjaan. Dikabarkan selama dua hari beroperasi, yakni pada 26-29 September 2023, mereka berhasil menggondol 87 barang.

Melihat jumlah tersebut tentunya membuat kita bertanya-tanya bagaimana mereka berhasil mencuri pakaian sebanyak itu. Menurut laporan, dua anggota kelompok tersebut akan memasuki toko dan mengisi keranjang belanja dengan barang-barang. Kemudian, tanpa terlihat staf dan kamera keamanan, mereka memindahkannya ke dalam tas pribadi yang mereka bawa.

ADVERTISEMENT

Kemudian, mereka berjalan keluar dari toko dan bertemu dengan kaki tangan yang sudah menunggu dengan membawa koper, memindahkan barang curian, lalu kembali ke dalam Uniqlo dan mengulangi prosesnya.

Komplotan tersebut yang terdiri dari pria dan wanita, telah mengakui tuduhan tersebut dan mengatakan hal yang di luar dugaan.

"Kami datang ke Jepang untuk mengutil," ucap kesaksian mereka.

Usut punya usut, pencurian di Uniqlo bukan pencurian pertama yang dilakukan komplotan ini. Ternyata mereka terkait dengan 66 insiden penguntilan yang terjadi antara tahun 2018 dan 2023 di delapan prefektur yang berbeda dan melibatkan 5.237 barang senilai 19,7 juta Yen atau sekitar Rp 2,03 Miliar.

Namun, untuk mendapatkan kembali semua barang yang dicuri kemungkinan besar tidak akan mungkin dilakukan. Bukan hanya karena jumlahnya yang sangat banyak, tetapi juga karena komplotan pencurian ini lebih besar dari empat orang yang ditangkap.

Setidaknya, ada dua anggota lain, satu orang yang bertanggung jawab untuk mengangkut barang curian kembali ke Vietnam untuk dijual kembali, dan seorang pemimpin, yang berbasis di Vietnam, yang akan memberikan instruksi tentang barang apa yang harus dicuri dan berapa banyak yang dapat diperoleh para pencuri dari barang tersebut.

Namun demikian, polisi masih melanjutkan penyelidikan mereka dan berusaha mengidentifikasi identitas anggota yang tersisa.




(wkn/wsw)

Hide Ads