Cerita Amsah dari Karawang: Ia Muslim, tapi Tiap Tahun Rayakan Imlek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berita Populer

Cerita Amsah dari Karawang: Ia Muslim, tapi Tiap Tahun Rayakan Imlek

tim detikcom - detikTravel
Selasa, 13 Feb 2024 10:35 WIB
Amsah dan suami saat melakukan ritual ciam si perayan tahun baru imlek di Klenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang
Amsah dan suami saat melakukan ritual ciam si perayan tahun baru imlek di Klenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang (Irvan Maulana)
Jakarta -

Inilah wujud pelestarian budaya yang dilakukan Amsah (42), seorang Muslim. Meski beragama Islam, setiap tahun ia dan suami merayakan Imlek. Bagaimana kisahnya?

Momen unik kerap terjadi pada perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun ini, mari simak kisah Amsah, seorang warga Cilamaya, Kabupaten Karawang yang merupakan umat muslim, namun rutin merayakan Imlek dari tahun ke tahun bersama keluarganya.

"Hari ini saya melakukan prosesi Ciam Si. Bukan beribadah yah, karena dalam keyakinan saya ibadah tetap salat, tapi keluarga saya sendiri memang ada leluhur dari etnis Tionghoa, jadi setiap Imlek pasti merayakan," ujar Amsah, saat ditemui di Klenteng Bio Kwan Tee Koen, Jalan Tuparev, Kabupaten Karawang, Jumat (9/2/2024) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciam Si merupakan tradisi etnis Tionghoa. Ritual Ciam Si dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perjalanan hidup seseorang di masa yang akan datang berdasarkan syair kuno.

"Ritual ini juga sama dengan kita ziarah kubur saat hari lebaran, tapi Ciam si lebih kepada membaca nasib kita ke depan supaya jadi rambu-rambu untuk kita dalam melakukan perjalanan hidup, tapi ini juga bukan ramalan karena kita sebagai umat muslim dilarang untuk mempercayai hal-hal semacam itu," kata dia.

ADVERTISEMENT

Amsah mengaku, perayaan Imlek dan perayaan hari lebaran memiliki posisi yang sama jika dilihat dari sisi adat istiadat dan kebudayaan di keluarganya.

"Lebaran dan Imlek jelas itu memang berbeda, tapi di keluarga kita bisa dibilang memiliki posisi yang sama penting. Karena adat istiadat keluarga kita begini turun temurun," ungkapnya.

Amsah berharap, pada Imlek tahun ini, kehidupan keluarganya akan makin harmonis dan lebih baik lagi. Terlebih lagi, dia juga memiliki usaha sebagai mata pencahariannya.

"Imlek ini perayaan yang sebenarnya tanda rasa syukur kita kepada Tuhan. Saya juga memiliki usaha sebagai mata pencaharian. Saya berharap ke depannya lebih baik. Keluarga makin harmonis dan rukun," tutupnya.




(sym/sym)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads