Kasus 292 turis Taiwan yang terdampar di Vietnam masih terus diusut oleh pemerintah Taiwan. Bahkan, izin usaha agen perjalanan terancam dicabut.
Dilansir dari Vietnam Express pada Minggu (18/2), Administrasi Pariwisata Taiwan telah menangguhkan agen perjalanan We Love Tour selama tiga bulan.
Derek Chou, kepala perwakilan di Vietnam, mengatakan bahwa kejadian ini terjadi karena kesalahpahaman mengenai persyaratan pembayaran dengan perusahaan perjalanan Vietnam.
Namun Pemerintah Taiwan menyayangkan hal itu. Pejabat mengatakan bahwa dalam peraturan agen perjalanan mengharuskan penyedia layanan untuk sepenuhnya menyediakan, mengatur akomodasi dan tiket pesawat sebelum tur berangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah pihak berwenang menyelesaikan penyelidikan mereka, perusahaan dan tersebut mungkin akan dicabut izin usahanya atau didenda," katanya.
Pada hari Jumat, situs berita Taiwan CNA melaporkan bahwa administrasi pariwisata telah berulangkali mencoba menghubungi David Lin, direktur We Love Tour, tetapi tidak berhasil.
Menurut penyelidikan, We Love Tour menghadapi kesulitan keuangan dan memiliki hutang lebih dari USD 318.730 atau sekitar Rp 4,9 miliar.
Kronologinya dimulai saat 292 turis memesan tur empat hari ke Pulau Phu Quoc, Vietnam dengan penerbangan sewaan pada 9 Februari.
Ketika mereka tiba di Bandara Internasional Phu Quoc, tidak ada kendaraan atau hotel yang menunggu mereka. Pembayaran dengan agen tur lokal Winner Internasional Trave Company bermasalah.
Untungnya, turis-turis ini akhirnya bisa pulang pada tanggal 14 Febaruari.
Perusahaan perjalanan Winner telah didenda karena melangar peraturan saat menyediakan layanan perjalanan. Meskipun jumlah denda belum diumumkan oleh Departemen Pariwisata Provinsi Kien Giang.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!