Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuduh Singapura menjalin kesepakatan untuk memastikan penyanyi Taylor Swift tidak tampil di negara lain di Asia Tenggara. Seperti apa?
Melansir Sky News, Senin (19/2/2024), PM Thailand Srettha menyebut informasi tersebut didapatkan dari promotor AEG. Dia mengatakan ada kesepakatan bahwa Swift tidak akan melakukan pertunjukan The Eras Tour lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Dalam iBusiness Forum 2024 di Bangkok, ia membeberkan mendapatkan kabar pemerintah Singapura menawarkan USD 2-3 juta atau sekitar Rp 31,274 miliar sampai Rp 46,911 miliar per pertunjukan sebagai imbalan eksklusivitas konser di negara tersebut.
Ya, Taylor Swift menggelar enam pertunjukan yang dijadwalkan digelar di bulan Maret 2024. Tiket konser tersebut terjual habis dan akan diselenggarakan di National Stadium yang berkapasitas 55 ribu tempat duduk.
"Pemerintah Singapura sangat cerdik," kata Srettha.
Mantan taipan properti itu sejak lama bertanya-tanya mengapa Swift tidak tampil di Thailand dan jawaban didapatkan dari AEG.
"Jika dia datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini. Saya yakin dia akan dapat menarik lebih banyak sponsor dan turis ke Thailand. Meskipun kami harus mensubsidi setidaknya 500 juta baht (sekitar Rp 217,67 miliar), namun hal itu akan sepadan," katanya.
"Jika saya tahu hal ini, saya akan membawa pertunjukan ini ke Thailand," katanya dalam pidato utama di forum tersebut.
Menurutnya, konser dapat menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian. Dari sektor wisata, sebagai gambaran, tur Taylor Swift di Amerika Utara diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,2 miliar (sekitar Rp 34 triliun). Valuasi ekonomi dari tur tersebut juga telah ditingkatkan menjadi USD 5 miliar atau lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto 50 negara.
Penggemar Taylor Swift di Amerika Serikat (AS) disebut menghabiskan rata-rata USD 1.300 (Rp 20 juta) per orang untuk tiket, perjalanan, pakaian, dan merchandise dalam tur tersebut.
Simak Video "Video: Perjalanan Taylor Swift Rebut Kembali Hak Cipta Lagu-lagunya"
(wkn/fem)