Patah Hati Tak Disinggahi Konser Taylor Swift, Thailand Bertekad Balas Dendam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Patah Hati Tak Disinggahi Konser Taylor Swift, Thailand Bertekad Balas Dendam

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 23 Feb 2024 14:05 WIB
BANGKOK, THAILAND - MARCH 11:  Empty tuk tuks parked outside The Grand Royal Palace, one of Thailands most popular tourist attractions, on March 11, 2020 in Bangkok, Thailand. According to the Tourism Authority of Thailand, February saw a 44.3% drop in the number of tourist arrivals compared to last year due to the recent spread of Covid-19, a new strain of coronavirus originating in Wuhan, China. Chinese tourists make up the majority of tourism spending in Thailand, which accounts for 11% of the countrys GDP. This February Chinese tourism numbers were down by 85.3% due to travel restrictions.  (Photo by Lauren DeCicca/Getty Images)
Ilustrasi wisata Thailand (Lauren DeCicca/Getty Images)
Jakarta -

Beragam cara dilakukan oleh pemerintah Thailand untuk mengerek pamor pariwisata di mata dunia. Sekarang, negeri gajah putih ingin meniru Singapura, mengundang artis dunia seperti yang dilakukan Singapura.

Dilansir dari The Straits Times, Jumat (23/2/2024) Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, tampaknya tidak mau berlarut-larut dalam kekecewaan setelah kekalahan dari Singapura karena tidak disinggahi konser Taylor Swift. Dia bertekad untuk tidak kecolongan lagi.

Thavisin bertekad menerapkan lebih banyak strategi untuk mendatangkan musisi dunia demi merangsang perekonomian negaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia optimistis industri pariwisata diperkirakan akan tumbuh pesat dalam empat tahun ke depan. Itu seiring dengan pemulihan dari rekor terendah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Kami dapat menghadirkan artis papan atas dan artis kelas dunia ke Thailand. Ini harus dilakukan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan pemerintah akan menawarkan perjalanan bebas visa hingga mengubah aturan mengenai konsumsi minuman beralkohol di konser. Dan juga menyesuaikan jam operasional tempat hiburan dan waktu yang tepat minuman beralkohol boleh dijual.

Thailand telah membebaskan visa bagi warga negara China, India, dan negara-negara lain dalam upaya menarik dana pariwisata. Bahkan mereka juga meluncurkan visa khusus dan jaminan asuransi untuk turis.

Bulan Januari lalu, Thailand memperkenalkan skema visa khusus bagi turis yang mau melakukan pelatihan Muay Thai. Mereka bisa memperpanjang masa tinggal dari 60 menjadi 90 hari. Dan yang terbaru di Februari, mereka meluncurkan skema asuransi kesehatan untuk para turis yang datang.

Turis asing akan menerima perlindungan kesehatan hingga 500.000 baht (sekitar Rp 219 juta) jika terjadi kecelakaan di Thailand. Selain itu, wisatawan akan mendapatkan kompensasi hingga satu juta baht jika terjadi kematian.

Strategi itu merupakan bagian dari kampanye baru pemerintah untuk menjamin keselamatan wisatawan saat bepergian di Thailand.

Saat peluncurannya tanggal 14 Februari, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Sudawan Wangsuphakijkosol mengungkapkan tujuan kampanye ini untuk meyakinkan turis asing bahwa mereka akan dilayani dengan baik selama liburan di Thailand. Kampanye ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand dan Kementerian Kesehatan.




(sym/fem)

Hide Ads