Tari Topeng Majalengka Punah, Lahirnya 1942

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tari Topeng Majalengka Punah, Lahirnya 1942

Erick Disy Darmawan - detikTravel
Minggu, 25 Feb 2024 23:03 WIB
Tari Topeng Randegan Majalengka.
Tari Topeng Randegan Majalengka (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pernah memiliki tari topeng. Namun, kesenian yang lahir 1942 itu kini sudah punah.

Tari Topeng Randegan merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Desa Randegan Kulon dan Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Tari topeng ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang dalang bernama Ita.

Kesenian ini lahir sekitar tahun 1942-an. Tari Topeng Randegan pertama kali dipromosikan dengan cara mengamen dari tempat ke tempat. Cara itu dinilai efektif untuk mengenalkan kesenian tersebut kepada masyarakat luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai muncul (topeng Randegan) itu sama dalang Ita. Selain piawai mendalang, ia juga pandai karawitan, dan menari. Kalau perkembangan topeng randegan itu mulainya di sekitaran tahun 1942. Jadi pada tahun itu tuh awal mulanya melakukan babarang (ngamen) dulu, dengan cara keliling kampung," kata Seniman Majalengka Darto saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu lalu.

"Perjalanan kesenian itu biasanya kan kemunculannya itu diawali dengan berkelompok, berkumpul, berlatih dan ngamen. Nah dari ngamen itu kan nanti ketika ada orang yang senang mungkin mereka diundang di hajatan dan lain-lain," ujar dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Dinamai Tari Topeng Randegan diambil dari nama tempat kelahiran kesenian itu muncul. Adapun secara histori, tari topeng randegan tidak beda jauh dengan tari topeng di daerah lain.

"Kalau secara historis mungkin itu berkaitannya dengan berdirinya kelompok itu. Kalau bicara tentang historis tari topeng kan global nih, dari mulai Cirebon, Indramayu pun pasti historisnya sama, dengan cerita pangeran panggung. Dari Subang sampe ke Betawi juga mungkin ada korelasinya, ada kaitannya," jelas Darto.

Menurut Darto, tidak ada perbedaan antara pertunjukan Tari Topeng Randegan dengan tari topeng pada umumnya. Namun yang membedakannya, kata dia, hanyalah konsep koreografinya.

Tari Topeng Randegan Majalengka.Tari Topeng Randegan Majalengka (Foto: Istimewa)

"Pola pertunjukannya sama. Cuma yang membedakannya itu susunan tari per tarinya, beda di koreografi. Terus yang membedakan itu struktur gerakan. Kalau dari segi properti, topeng dan lain sebagainya hampir semuanya sama. Dari segi musik mungkin ada yang berbeda. Perbedaannya hanya itu sih sebenarnya," ucap Darto.

Dalam pertunjukan Tari Topeng Randegan, sedikitnya ada 5 jenis gerak tari yang ditampilkan. Tari panji, samba, pamindo, rumyang, dan kelana adalah jenis tari yang dipakai dalam pertunjukan kesenian tersebut.

"Kalau kelompok tari topeng semuanya lima (jenis gerakan tari). Tidak ada egoistik 'oh ini randegan' nggak, sebenarnya ketika ditelusuri sumbernya satu. Cuma karena posisinya mereka mengembangkannya di randegan itu maka disebut Tari Topeng Randegan," tutur Darto.

Tari Topeng Randegan sejatinya merupakan kelanjutan dari tari topeng beber yang berkembang di Desa Beber, Ligung, Majalengka. Tari topeng ini pernah berjaya di tahun 80-an hingga 90-an. Namun seiring berjalannya waktu Tari Topeng Randegan kini telah punah.

Baca artikel selengkapnya di detikJabar




(msl/msl)

Hide Ads