Kronologi Turis Aussie Kehilangan Duit Rp 1,1 Juta saat Pijat di Spa Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kronologi Turis Aussie Kehilangan Duit Rp 1,1 Juta saat Pijat di Spa Bali

Agus Eka Purna Negara - detikTravel
Senin, 26 Feb 2024 16:05 WIB
Ilustrasi Spa
Foto: Ilustrasi spa (Shutterstock)
Badung -

Viral di media sosial, turis Australia mengaku kehilangan duit AU$ 115 (setara Rp 1,1 juta) saat sedang asyik dipijat di tempat spa Bali. Begini kronologinya:

Turis bernama Gazz Jackson itu curhat di Facebook setelah kehilangan uang saat sedang dipijat di salah satu tempat spa di Kuta, Bali pada Rabu (21/2) pekan lalu.

Dalam videonya, Gazz menceritakan bagaimana dia bisa kehilangan uang sebesar AUD 115 atau setara Rp 1,1 juta, sebuah nominal yang cukup lumayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gazz ingin mencari terapis perempuan yang sempat memijat dia sebelumnya untuk menagih uang miliknya yang hilang. Sebab, dia merasa uang AUD 115 miliknya itu diduga diambil oleh salah satu terapis perempuan saat sedang memijat dirinya.

"Siapa wanita yang saya lihat sebelumnya? Siapa wanita yang saya lihat sebelumnya (bertemu dengannya)?" kata Gazz dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, tak ada satu pun perempuan di sana yang mengaku. Gazz lantas mengatakan kepada orang-orang di sana bahwa ia membuat video dan mengancam akan melapor ke polisi.

Gazz menjelaskan, dia membawa uang sebesar AUD 225 saat datang ke tempat spa itu. Gazz kemudian sadar uang di dompetnya cuma tersisa AUD 110 saja setelah beranjak dari tempat pijat tersebut.

"Seseorang telah mencuri 115 dolar dari dompet saya. Itu ada di sini, ketika saya datang ke sini. Itu hilang ketika saya pergi. Saya sedang merekam ini sekarang," gertak si turis bule.

Meski sempat mengancam akan menghubungi polisi, Gazz terlihat seperti tidak mau memperpanjang urusan. Dia hanya meminta uang sebesar AUD 100 atau Rp 1 juta saja kembali ke kantongnya, lalu urusan pun selesai.

"Lupakan tentang (AUD) 15 dolar. Kembalikan 100 dolar (saja). Itu dicuri dari dompet saya. Anda memberi saya 100 dolar saya, Anda tidak akan pernah melihat saya lagi. Anda tidak akan pernah mendengar kabar dari saya lagi," ucap bule Aussie itu.

Para perempuan di tempat spa tersebut terlihat gelagapan sembari sibuk menyisihkan lembar demi lembar uang dari berbagai tempat penyimpanan. Salah satu perempuan lantas meminta Gazz untuk berhenti merekam mereka.

"Kalau ada uang, kembalikan saja," kata salah seorang pegawai, memberi tahu teman-temannya yang sedang mengumpulkan uang.

Perempuan tersebut sempat menegaskan, apakah uang yang dimaksud sebelumnya sudah diserahkan si turis ke kasir atau tidak.

"Berapa banyak uangmu yang hilang?" tanya perempuan terapis itu kepada si turis bule.

"(AUD) 115 dolar. Sekitar (Rp) 1 juta di Indonesia," jawab Gazz sembari terus merekam percakapan itu.

"Kumpulkan saja dulu uang Rp 1 juta. Nanti kembalikan (ke bule itu)," ujar perempuan itu lagi kepada temannya yang berusaha menyisihkan uang.

Rekaman Video Gazz Viral di Media Sosial

Di akhir video, Gazz akhirnya mendapatkan uang yang dimaksud. Setelah itu, Gazz diminta berhenti merekam video.

"Tolong hapus videonya," ucap perempuan itu. "Saya akan menghapus videonya," jawab pria bule tersebut.

Namun, rekaman percakapan turis Aussie dengan tukang pijat itu viral dan menyebar di banyak portal media sosial pada akhir pekan lalu. Akun Gazz Jackson juga mengunggah satu video penampakan tempat pijat itu.

Begitu Viral, Tempat Spa Itu Langsung Tutup

Koordinator Badan Keamanan Desa Adat (Bankamda) Kuta Komang Mas Manuaba membenarkan peristiwa itu. Timnya langsung menelusuri lokasi tempat spa tersebut setelah viral di media sosial. Sayangnya, tempat itu sudah kosong.

"Selanjutnya kabur. Mereka sudah keduluan tutup, melepas banner-nya di dalam (tempat) spa," kata Manuaba.

Manuaba menyebut belum tahu pasti waktu kejadian tersebut. Namun, Bankamda sedang berkoordinasi dengan pemilik toko untuk melacak siapa pemilik jasa spa itu dan sejak kapan beroperasi. Bankamda juga akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan apakah ada laporan dari turis tersebut atau tidak.

"Saat kejadian, tidak ada laporan apapun, baik dari tamu ataupun masyarakat. Jadi belum sempat ketemu turisnya," tandas Manuaba.


------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads