Marak Wisatawan Dipalak di Jembatan Ampera, Pemkot Siapkan Petugas Khusus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Marak Wisatawan Dipalak di Jembatan Ampera, Pemkot Siapkan Petugas Khusus

Irawan - detikTravel
Senin, 26 Feb 2024 18:10 WIB
Jalan Suryakencana Bogor, Jalan Malioboro, Alun-alun Bandung, Pasar Senggol, Jembatan Ampera
Foto: Ilustrasi Jembatan Ampera di Palembang (Unsplash)
Palembang -

Maraknya kasus wisatawan dipalak oleh oknum preman di sekitar Benteng Kuto Besak (BKB) dan Jembatan Ampera membuat Pemkot Palembang menyiapkan petugas khusus.

Petugas khusus itu disiapkan untuk mengawal wisatawan selama berada di kawasan tersebut. Mereka akan bertugas untuk memastikan kenyamanan dan keamanan wisatawan di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang dan Jembatan Ampera.

Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan, wisatawan yang hendak berkunjung ke BKB dan Jembatan Ampera bisa melapor terlebih dulu ke pos terpadu di pelataran BKB, sehingga bisa mendapat pengawalan petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah memikirkan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke BKB dan Jembatan Ampera. Kami harap pengunjung lapor ke pos terpadu BKB sebelum berwisata ke BKB dan Ampera agar dikawal petugas," kata Sulaiman Amin, Sabtu (24/2) akhir pekan lalu.

Petugas khusus yang berjaga di pos terpadu pengamanan Jembatan Ampera itu bisa melayani wisatawan hingga 24 jam. Lebih asyiknya lagi, pengawalan ini bisa dinikmati secara gratis, sehingga wisatawan tak perlu merogoh kocek lagi.

ADVERTISEMENT

Petugas pos terpadu tersebut nantinya akan terdiri dari anggota Polisi, Satpol-PP dan Dishub Palembang.

"Anggota Polisi, Satpol-PP dan Dishub Palembang sudah diminta agar mengawal wisatawan yang ingin berkunjung ke BKB dan Jembatan Ampera agar aman dari pengamen dan tindak kejahatan," ungkapnya.

"Saya yakin jika seluruh wisatawan yang berkunjung terlebih dulu melapor ke pos terpadu kemudian petugas mengawal liburan mereka ke Ampera dan BKB, tidak mungkin lagi ada kejahatan," lanjut Sulaiman.

Sulaiman berharap, masyarakat Palembang, baik pedagang, ojek online, atau pun pegawai kebersihan yang melihat tindakan kejahatan di tempat wisata tersebut, agar kompak untuk membantu wisatawan.

"Saya harap warga Palembang kita lebih kompak ketika melihat kejahatan, saling membantu korban, agar tidak terjadi tindak kejahatan seperti di kota lain yang saling membantu jika ada kejahatan, sehingga pelaku takut untuk berbuat kejahatan," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus terbaru yaitu pengamen yang terekam video meludahi wisatawan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Pengamen bernama Rendi Kurniawan itu pun berhasil diamankan oleh petugas Satpol-PP Palembang.

Kabid Ops Satpol PP Kota Palembang, Cherly Panggar Besi menceritakan, aksi yang dilakukan pelaku terjadi pada Minggu (28/1) sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat itu, pelaku marah lantaran tak diberi uang saat sedang mengamen di dalam bus wisatawan di kawasan BKB. Dia langsung meludahi salah satu wisatawan yang berada dalam bus.

"Karena kesal tak diberi uang pelaku meludahi salah satu pengunjung dalam bus wisatawan tersebut yang berasal dari Lampung, kemudian korban yang kesal diludahi merekam pelaku dan rekaman tersebut viral media sosial," ungkapnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikSumbagsel.




(wsw/wsw)

Hide Ads