Konser internasional Taylor Swift di Australia telah berakhir. Berakhir pula harga penerbangan yang sempat meroket.
Mega bintang Taylor Swift membuktikan bukan pesohor biasa. Dia amat berpengaruh, termasuk pada perjalanan dan harga penerbangan. Setelah konser usai, penerbangan di Sydney turun hingga 18 persen.
Melansir news.com.au, Rabu (28/2/2024), Swift memulai rangkaian tur di Australia dengan tiga konser di Melbourne, empat konser di Sydney.
Saat ia berada di Australia, harga penerbangan komersial dan akomodasi melonjak tinggi. Bukan hanya penerbangan komersial komunal yang laris manis, tetapi pemesanan pesawat pribadi untuk menghadiri konsernya juga naik drastis.
Menurut Corporate Traveller, yang merupakan divisi perjalanan UKM unggulan Flight centre Travel Group, saat konser Swift bergulir, terjadi peningkatan pemesanan perjalanan hingga 50 persen. Itu lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pemesanan setiap hari di bulan ini.
"Kami melihat pemesanan perjalanan meningkat hampir dua kali lipat dalam satu hari, dibandingkan dengan rata-rata pemesanan setiap hari dalam bulan ini," ujar direktur pelaksana global Corporate Traveller, Tom Walley.
"Kami mengaitkan hal ini dengan para penonton konser yang akan pulang ke rumah, pelancong bisnis yang kembali melakukan perjalanan yang berhubungan dengan pekerjaan seiring dengan membaiknya ketersediaan, dan para pelancong yang ingin memanfaatkan pelonggaran inflasi yang cepat dengan turunnya harga tiket pesawat," dia menambahkan.
Harga Tiket Kembali Masuk Akal
Setelah selesainya rangkaian event, harga tiket pesawat domestik dan biaya akomodasi mengalami penurunan ke harga yang wajar kembali.
"Minggu ini dan minggu depan kami melihat penurunan harga tiket domestik ke Sydney dan Melbourne, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelum konser," kata Walley.
"Penerbangan ke Sydney minggu ini sudah mengalami penurunan harga, dan pada minggu depan kita akan melihat penurunan 18 persen, atau penghematan sebesar AUD 83 atau sekitar Rp 847 ribu untuk harga tiket pesawat ekonomi domestik ke kota ini, dibandingkan dengan minggu pelaksanaan konser di Sydney," dia menjelaskan.
Dia mengatakan kendati harga tiket penerbangan ke Melbourne turun cukup lambat, juga mengalami penurunan rata-rata lima persen, atau AUD 20 atau sekitar Rp 204 ribu pada tarif ekonomi domestik inbound minggu ini.
"Kami melihat dengan jelas bahwa maskapai penerbangan dan hotel mencapai kapasitas puncak di Sydney dan Melbourne ketika Eras Tour berlangsung, dan sekarang setelah ini berakhir dan kapasitas mulai kembali beroperasi, harga mulai menggambarkan hal ini (harga kembali normal)," kata Walley.
"Tidak ada hubungan yang buruk antara pelancong korporat dan Nona Swift, namun kami senang bisa keluar dari masalah ini karena tur ini sudah selesai," kata dia.
Menurut CEO global leisure Flight Centre Travel Group, James Kavanagh, hotel bintang empat termurah di Melbourne dibanderol dengan minimal 600 AUD atau sekitar Rp 6,12 juta per malam saat periode konser.
Sedangkan, tiket termurah dari Brisbane ke Sydney pada 23 Februari senilai AUD 421 atau Rp 4,21 juta.
Dia mengatakan bahwa harga tiket termurah dari Brisbane ke Sydney pada tanggal 23 Februari adalah AUD 421 atau sekitar Rp 4,29 juta.
Harga Tiket Jakarta-Australia
Dalam pantauan detikTravel di salah satu aplikasi Online Travel Agent (OTA), penerbangan Jakarta - Sydney untuk hari ini (28/2) berada di harga Rp 4,3 juta-an di harga termurah. Lalu untuk penerbangan pada Kamis (29/2) dan Jumat (1/3) seharga Rp 4,16 juta untuk harga termurah.
Adapun penerbangan menuju Melbourne pada hari ini (28/2) berada di harga Rp 4,26 juta untuk tiket termurah, dan Rp 3,71 juta-an untuk penerbangan pada Kamis (29/2).
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba