Keindahan Labuan Bajo dipamerkan di depan delegasi Kazakhstan. Pasar baru dibidik.
Delegasi dari Kazakhstan itu dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Kazakhstan M Fadjroel Rachman. Di dalam rombongan tersebut, ada beberapa awak media dan produser film dari Kazakhstan.
Delegasi Kazakhstan itu disambut oleh Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh, yang didampingi Direktur Pemasaran Pariwisata, Raisa Niloperbowo, dan Kepala Divisi Pemasaran Mancanegara, Shesar Andriawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan itu digeber untuk menjajaki dan membuka peluang kerja sama lintas stakeholder, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, antara Labuan Bajo dan Kazakhstan.
Program kolaborasi yang dapat dilakukan secara bersama-sama guna mempromosikan Labuan Bajo ke pasar wisatawan Kazakhstan juga dibahas dalam pertemuan tersebut.
Menurut data statistik, pada 2023, kunjungan wisatawan Kazakhstan ke Indonesia mencapai 7.308 kunjungan. Angka itu jauh lebih tinggi dari kunjungan pada 2022 yang cuma 1.878 kunjungan.
"Kami berharap, tahun ini kunjungan wisatawan Kazakhstan juga terdistribusi ke Labuan Bajo. Sehingga kerja sama promosi Labuan Bajo ke masyarakat Kazakhstan sangat penting untuk dilakukan," kata Frans dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
![]() |
BPOLBF menawarkan kerja sama untuk kegiatan Famtrip Kazakhstan di Labuan Bajo. Famtrip itu dilakukan agar delegasi Kazakhstan bisa mengenal lebih jauh tentang Labuan Bajo dengan berbagai kearifan lokal, keunikan, dan kekayaan alamnya.
Labuan Bajo tengah diorbitkan sebagai salah satu tujuan pembuatan sinematografi dunia.
Frans berharap selain mendorong adanya peningkatan kunjungan wisman, juga terus mengimbau agar wisman yang berkunjung ke Labuan Bajo juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat lokal, sehingga dapat memperoleh pengalaman berwisata yang berkualitas.
"Seperti yang selalu dikampanyekan Menparekraf, Quality Tourism yang dimaksud itu mengacu kepada layanan yang berkualitas tinggi dan kental dengan keunikan alam, sosial, budaya, dan masyarakat. Dengan begitu, wisatawan bisa mendapat pengalaman, bernilai tinggi dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dari destinasi yang dikunjungi," kata dia.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol