Buaya Australia Seberangi Lautan, Lalu Berkonflik dengan Warga NTT

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Buaya Australia Seberangi Lautan, Lalu Berkonflik dengan Warga NTT

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 29 Feb 2024 17:35 WIB
Nile Crocodile. Kruger National Park. South Africa.
Ilustrasi buaya (Foto: iStock)
Jakarta -

Buaya yang diketahui berasal dari Australia telah menyeberangi lautan hingga ke Indonesia. Buaya itu lalu berkonflik dengan warga yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan buaya di Australia memasuki perairan NTT Indonesia dan telah berkonflik dengan masyarakat di NTT.

"Asal usul buaya yang berkonflik di NTT kemarin berasal dari Australia," kata Herpetolog Senior BRIN Hellen Kurniati saat menjadi pembicara pada diskusi publik konflik buaya dan manusia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) secara daring di Pangkalpinang, Rabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan dalam mengatasi konflik buaya dan manusia di NTT telah dilakukan berbagai cara, antara lain mengevakuasi buaya-buaya muara yang berkonflik dengan masyarakat ke Penangkaran Buaya BKSD dan mereka juga kewalahan dengan makanan buaya tersebut.

Pada akhirnya pemerintah daerah di NTT melakukan penyelidikan asal usul buaya berkonflik tersebut, kata dia, karena buaya ini datang dari laut. Hasil penyelidikan ternyata buaya tersebut berasal dari Australia.

ADVERTISEMENT
Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022).Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022) (Foto: Istimewa)

"Kita bersyukur, akhirnya Pemerintah Australia membantu pemerintah daerah di NTT mengevakuasi buaya berkonflik tersebut," ujarnya.

Menurut dia, antara manusia dengan buaya tidak ditakdirkan untuk hidup bersama dan harus ada yang mengalah. Kalau tidak ada yang mengalah, maka akan terus terjadi konflik antara manusia dengan buaya.

"Konflik antara manusia dengan buaya sudah terjadi di mana-mana dan terakhir saya menangani konflik buaya dan manusia di NTT," katanya.

Ia menyatakan konflik buaya dan manusia ini karena perilaku buaya memang seperti itu dan harus dilakukan berbagai upaya untuk meminimalisir konflik dengan buaya ini.

"Salah satu cara untuk mencegah konflik ini yaitu mengevakuasi buaya-buaya berkonflik ini," kata Hellen Kurniati.




(msl/wsw)

Hide Ads