5 Fakta Turis Diperkosa di India

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Fakta Turis Diperkosa di India

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 05 Mar 2024 20:33 WIB
Pasangan suami istri Vicente dan Fernanda
Pasangan suami istri Vicente dan Fernanda. (dok vueltaalmundoenmoto/Instagram)
Jakarta -

Insiden pahit terjadi kepada pasangan turis asal Spanyol yang telah berkeliling dunia dengan sepeda motor. Telah bertahun-tahun menjelajah dengan aman, mereka dihadapkan insiden pencurian dan perkosaan di India.

Berikut ini lima fakta yang detikTravel rangkum dari kejadian tersebut.

1. Sukses Menjelajahi 66 Negara

Pasangan traveler Fernanda dan Vincente telah sukses menyambangi 66 negara di dunia. Awal perjalanan mereka dimulai dari Barcelona lima tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, petaka justru hadir di wilayah timur India, yakni Distrik Dumka, negara bagian Jharkhand. Itu saat mereka dirampok dan sang istri diperkosa.

2. Menginap di Tenda

Menurut Vincente dan Fernanda, kejadian itu terjadi pada 1 Maret. Insiden kelam terjadi saat keduanya dalam perjalanan ke nepal melalui Bhagalpur. Di tengah perjalanan, mereka memutuskan untuk beristirahat dan bermalam di Dumka, Distrik Jharkhand.

ADVERTISEMENT

Mereka menginap di tenda yang dibawa sendiri. Sesaat setelah tidur, tiba-tiba tujuh pria muda masuk dan menyerang.

Vincente dan Fernanda diserang, dipukuli, dirampok. Nahasnya, Fernanda bahkan diperkosa oleh tujuh orang.


3. Rata-rata 90 Pemerkosaan Setiap Hari, Tak Semua Dilaporkan

Mengutip news.com.au, Selasa (5/3/2024), menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, rata-rata hampir 90 pemerkosaan dilaporkan terjadi di India setiap harinya pada tahun 2022.

Walaupun angkanya sudah terlihat tinggi, tetapi ternyata hal itu belum dilaporkan sepenuhnya. Itu karena adanya stigma di sekitar korban dan kurang kepercayaan terhadap penyelidikan polisi.

Selain itu, hukuman juga tetap jarang terjadi. Terlihat dari banyak kasus yang macet selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2012, pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang mahasiswi India juga sempat menjadi pemberitaan utama di seluruh dunia.

Jyoti Singh, seorang mahasiswi fisioterapi berusia 23 tahun, diperkosa dan diserang dan ditinggalkan begitu saja oleh lima orang pria dan seorang remaja di sebuah bus di New Delhi pada bulan Desember tahun itu.

Kejahatan yang mengerikan ini menjadi sorotan internasional terhadap tingkat kekerasan seksual yang tinggi di India dan memicu protes selama berminggu-minggu. Pada akhirnya, ada perubahan dalam hukum untuk memperkenalkan hukuman mati untuk pemerkosaan.

4. Bukan Kasus Pertama Terhadap Turis

Ancaman perkosaan dan pelecehan seksual masih menghantui para traveler ke India. Pada 2013, seorang turis asal Inggris sampai melompat ke luar jendela kamar hotelnya di lantai tiga. Itu setelah kamarnya diketok seorang pria yang kemudian diketahui adalah pemilik hotel.

Turis itu merasa takut akan diperkosa, lalu ia melapor ke kantor polisi. Dia tidak terluka parah, tetapi terkilir di bagian kaki.

Di awal tahun 2015, terdapat dua turis asal Jepang yang diperkosa di India. Tepatnya pada Januari, turis Jepang diperkosa enam orang di Kolkata. Lalu pada Februari, turis Jepang melapor ke kepolisian setelah diperkosa oleh pemandu wisata di Jaipur.

Dalam satu kasus yang terkenal di tahun 2018, seorang turis Latvia berusia 33 tahun bernama Liga Skromane dibius, diperkosa, dan dipenggal sebelum mayatnya ditinggalkan tergantung di hutan.

Warga Irlandia ini melakukan perjalanan ke Kerala dengan harapan untuk mendapatkan perawatan untuk depresi di sebuah retret yoga yang populer, tetapi hilang beberapa minggu setelah tiba di negara ini.

Deretan kasus masih terjadi, hingga yang hangat pada tahun 2022, turis Inggris diperkosa walau di depan pacarnya saat berada di Pantai Arambol Sweet Waterdi Goa, India Selatan.


5. Pemerintah Negara Lain Ingatkan Pelancong ke India

Selain itu, kekerasan seksual terhadap turis wanita juga disebut sering terjadi. Bahkan, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan bahwa pelancong harus sangat berhati-hati di India.

"Perempuan mungkin menghadapi tingkat pelecehan verbal dan fisik yang lebih tinggi atau kekerasan seksual," kata DFAT.

"Hindari bepergian sendirian, bahkan di kota-kota besar dan lokasi-lokasi wisata. Jarang sekali orang yang melakukan kejahatan ini berhasil dituntut oleh hukum," sambung imbauan tersebut.




(wkn/wkn)

Hide Ads