Setelah meredanya pandemi COVID-19, banyak orang seakan balas dendam dengan berlibur. Itu juga terlihat dalam permohonan pengajuan visa yang naik drastis.
Kenaikan permohonan visa dari pelancong Indonesia tercatat pada layanan yang disediakan VFS Global. Perusahaan ini adalah penyedia jasa pembuatan visa yang menghubungkan antara pelancong dengan banyak kedutaan besar.
Terkhusus di Indonesia, VFS Global mencatat adanya kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2023. Bahkan, kenaikan telah melebihi angka saat sebelum pandemi pada 2019. Jika dibandingkan tahun 2019, tahun kemarin permohonannya telah meningkat sebesar 9 persen. Sedangkan angka lebih mencengangkan jika dibandingkan dengan tahun 2022, yakni di 2023 telah meningkat sebanyak 137 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head Australasia VFS Global, Kaushik Ghosh, menyampaikan bahwa peningkatan ini menunjukkan tren positif pelancong Indonesia.
"Peningkatan jumlah permohonan visa dari Indonesia pada tahun lalu menunjukkan bahwa kepercayaan wisatawan telah pulih dan masyarakat siap untuk kembali melakukan perjalanan ke luar negeri," terangya kepada awak media di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Ed Sheeran Masuk RI Pakai Visa Jenis Baru |
Sebagai perwakilan perusahaan penyedia layanan visa, ia mengingatkan pelancong yang ingin membuat visa untuk mengajukan permohonan jauh-jauh hari.
"Kami ingin menganjurkan bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri agar mengajukan permohonan visa dari jauh hari untuk menghindari jadwal temu yang padat," imbaunya.
VFS Global juga mencatat ada beberapa negara yang paling banyak dipilih wisatawan Indonesia pada 2023. Namun, mereka enggan mengurutkannya sesuai dengan yang terbanyak. Adapun negara itu yakni Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Swiss, dan Uni Emirates Arab.
Untuk pelancong Indonesia, perusahaan ini mengakomodir pembuatan visa untuk 24 negara, yakni Austria, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Hongaria, Jepang, Arab Saudi, Latvia, Malaysia, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Singapura, Swedia, Swiss, Belanda, Uni Emirates Arab, Ukraina, dan Inggris.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum