PT Flobamor membuat kebijakan kontroversial lagi. Tarif jasa pemanduan wisata (naturalist guide) di Taman Nasional (TN) Komodo mendadak naik drastis.
Kebijakan itu berlaku mulai awla tahun ini. Pelaku wisata di Labuan Bajo menolak tarif baru yang dipungut oleh PT Flobamor mulai awal tahun ini.
Penetapan tarif itu dinilai keputusan sepihak PT Flobamor. Ini adalah kegaduhan kedua yang ditimbulkan PT Flobamor terkait pungutan jasa naturalist guide di Taman Nasional Komodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dikabarkan memungut tarif naturalist guide di Loh Liang Pulau Komodo dengan harga berbeda-beda, sesuai panjang lintasan treking. Tarifnya melonjak tinggi dari tarif yang berlaku selama ini.
PT Flobamor memungut Rp 200 ribu per 1-5 orang (wisatawan) untuk Short Tracking, Rp 250 ribu per 1-5 orang untuk medium trekking, dan Rp 300 ribu per 1-5 orang untuk long trekking. Adapun di Pulau Padar, PT Flobamor memungut tarif Rp 150 ribu per 1-5 orang.
"Itu belum ada kesepakatan antara pengelola dengan pelaku pariwisata. Kami belum menerima, masih ikuti harga lama," kata Sekretaris DPC ASITA Kabupaten Manggarai Barat Getrudis Naus, Jumat (8/3/2024) malam dan dikutip Selasa (12/3).
Tarif yang dipungut PT Flobamor itu jauh lebih mahal dari tarif normal yang berlaku selama ini, yakni Rp 120 ribu per 1-5 wisatawan. Tarif itu berlaku untuk semua jalur treking baik di Loh Liang maupun Pulau Padar. Tarif itu sama untuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Kegaduhan tarif naturalist guide itu bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, kebijakan serupa, dan dibuat sepihak, mencuat pada April 2023. Ketika itu, PT Flobamor secara sepihak memutuskan memungut tarif naturalist guide dari Rp 120 ribu per 1-5 orang menjadi menjadi Rp 250 ribu per orang (wisatawan nusantara) dan Rp 400 ribu per orang (wisatawan mancanegara).
Penetapan tarif itu mendapat penentangan keras dari pelaku pariwisata dan kelompok masyarakat lainnya di Labuan Bajo. Sempat terjadi cekcok antara pelaku pariwisata dengan perwakilan PT Flobamor di TN Komodo saat dipungut tarif mahal tersebut. Pada Juni 2023, PT Flobamor tak melanjutkan pungutan mahal tersebut dan kembali ke tarif normal menjadi Rp 120 ribu per 1-5 orang. Memasuki 2024, PT Flobamor kembali menaikkan tarif tersebut.
Getrudis mengatakan PT Flobamor memang sudah melakukan konsultasi publik membahas tarif naturalist guide di TN Komodo. Konsultasi publik itu dihadiri sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo dan stakeholder terkait lainnya. Ia menegaskan tak ada kesepakatan tarif jasa naturalist guide saat konsultasi publik tersebut.
"Mereka sudah adakan konsultasi publik tetapi belum ada kesepakatan antara mereka dengan pelaku pariwisata. Sekarang kita tidak bisa sertamerta menerima itu tapi kembali kami sudah diskusi dengan BTNK untuk itu didiskusikan lagi," kata dia.
Getrudis mengungkapkan saat konsultasi publik ada permintaan PT Flobamor untuk kenaikan tarif jasa naturalist guide Rp 400 ribu per orang. Itu tarif paling murah yang ditawarkan saat itu. Pelaku wisata saat itu, sebut dia, menolak mentah-mentah tawaran tarif tersebut. "Kami menolak. Tidak menerima sama sekali karena beberapa alasan kami," dia menabahkan.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikBali. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol