Pantai Cemara di Cianjur, Jawa Barat disorot. Pengelolaan pantai dinilai buruk, sudah begitu ada pungutan liar (pungli).
Penilaian itu datang dari wisatawan dan menyampaikannya melalui akun TikTok dahlixxx. Dia membeberkan wisata Pantai Cememara, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dalam beberapa foto dengan narasi berbeda di dalam setiap fotonya.
Di postingan pertama wisatawan tersebut menyebutkan jika Pantai Cemara merupakan wisata pantai yang dekat dari Bandung, namun sangat tidak direkomendasikan dan mengecewakan.
Wisatawan itu mengeluhkan dua kali pembayaran tiket untuk setiap wisatawan yang berkunjung. Di akses masuk pertama, wisatawan diminta membayar tiket Rp 5.000 per orang. Tetapi, kemudian wisatawan diminta lagi membayar tiket saat memasuki kawasan Pantai Cemara.
Setelah dikonfirmasi kepada pengelola, ternyata penarikan biaya tiket masuk di lokasi pertama dilakukan oleh oknum dengan mengatasnamakan untuk perbaikan jalan.
Pada postingan berikutnya, pemilik akun tersebut membagikan momen saat hendak memakai gazebo yang disewa senilai Rp 25.000 tiga jam, sewa ATV Rp 150.000 per jam, dan sewa tikar Rp 20.000.
Sayangnya biaya tersebut dinilai tak sebanding dengan kondisi sarana yang disewakan, lantaran terlihat sudah reyot dan tidak layak.
Selain itu, ia juga mengeluhkan kondisi pantai yang kotor seperti tidak ada yang membersihkan area tersebut. Padahal menurut ia, di kawasan tersebut sudah ada retribusi dan pengelolanya.
Postingan yang dibuat pada Minggu (10/3/2024) itu viral. Bahkan, postingan itu sudah ditonton 302.500 kali, 4.267 like serta dikomentari 663 ribu orang.
Pengelola Pantai Cemara Suhendar tidak menampik adanya pungutan di akses masuk ke wisata Pantai Cemara. Namun menurutnya, pungutan itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab di luar pengelola.
"Sebenarnya kalo dari pengelola pantai hanya menyediakan tiket masuk di pintu pantainya yang senilai 5.000 rupiah. Untuk pungutan di depan jalan masuk itu oknum. Awalnya bertujuan untuk memperbaiki jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Tapi, kemudian beralih jadi dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab," kata dia, Senin (11/3/2024).
Dia mengatakan sudah berusaha untuk musyawarah, namun belum ada hasil.
"Dan sebelumnya kami pun sudah bermusyawarah untuk membicarakan dan mengondisikan terhadap adanya dugaan pungli di kawasan pantai cemara," kata dia.
Terkait sampah dan fasilitas, Suhendar membantah, jika pihaknya mengabaikan masalah itu.
"Kalau sampah setiap hari kita bersihkan. Tapi mungkin kemarin ada yang belum terangkut oleh petugas. Itupun hanya beberapa, tapi langsung diviralkan. Meskipun sampah itu sebetulnya karena kesadaran pengunjung yang membuang sampah sembarangan, padahal kami sudah siapkan tempatnya," kata dia.
"Kalau untuk gazebo, itu bukan fasilitas umum tapi disewakan. Namun banyak juga yang duduk tapi tidak bayar, tetap kami persilakan tidak sampai ditagih hanya kesadarannya saja," dia menambahkan.
Suhendar berharap pemerintah turun tangan menangani pungli dan pengelolaan di Pantai Cemara.
"Kalau terkait pungli kami berharap dari pemerintah turun tangan. Karena tentunya ke wisata juga jadi merugikan, kunjungan wisatawan jadi turun sampai 70 persen. Selain itu kami berharap ada TPS, sebab sampah dari pantai bingung dibuang kemana," kata dia.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJabar. Selengkapnya klik di sini.
Simak Video "Merasakan Sensasi Seru saat Bermain Flying Fox di Cianjur"
(fem/fem)