Gila! Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines yang Jendelanya Copot Harusnya Masuk Bengkel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gila! Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines yang Jendelanya Copot Harusnya Masuk Bengkel

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 14 Mar 2024 05:05 WIB
Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines
Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines (Foto: Jason Whitebird/CNN)
Jakarta -

Pesawat Alaska Airlines jenis Boeing 737 max 9 meledak saat terbang. Jendelanya lepas tanpa disentuh, sehingga bolong. Seharusnya, pesawat itu sedang dalam masa pemeliharaan atau masuk bengkel saat kejadian.

Mengutip CNN, Kamis (14/3/2024), penerbangan Alaska Airlines 1282 mengalami kejadian buruk pada tanggal 5 Januari. Maskapai menyebut armada itu seharusnya tidak beroperasi pada malam kejadian.

Kendati Alaska Airlines tidak mengatakan alasan pesawat itu tidak beroperasi pada hari itu, maskapai tersebut mengatakan kepada New York Times, sebagai media yang pertama kali melaporkan pemeriksaan keselamatan terjadwal, bahwa pesawat tersebut tidak akan beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jadwal, armada itu masuk bengkel untuk menyelidiki dua lampu peringatan terpisah. Kru menyebut ada potensi masalah tekanan udara di pesawat pada 10 hari sebelum ledakan.

Jennifer Homendy, ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), mengatakan pada tanggal 8 Januari, ia menyadari pesawat itu memiliki masalah tekanan sebelum sumbat pintu meledak.

ADVERTISEMENT

Kini, regulator keselamatan berencana untuk menyelidiki Alaska Airlines tentang insiden tersebut. Namun, NTSB kemudian mengklarifikasi bahwa mereka yakin peringatan tekanan udara tidak terkait dengan jendela di sisi pesawat yang meledak di udara.

NTSB mengatakan bahwa peringatan tersebut mulai muncul hanya beberapa minggu setelah pesawat dikirim, yakni pada awal Desember. Peringatan paling akhir terjadi sehari sebelum insiden meledaknya sumbat pintu.

Max Tidwell, wakil presiden keselamatan dan keamanan Alaska Airlines, mengatakan kepada New York Times bahwa maskapai tersebut tidak yakin bahwa lampu indikator tersebut menimbulkan masalah yang cukup serius sehingga pesawat tetap diterbangkan kembali tanpa mengangkut penumpang.

Servis dan pemeliharaan pesawat yang ditangguhkan itu merupakan hal yang umum dan legal. Pesawat itu telah melakukan 154 penerbangan yang sukses sebelum terjadinya ledakan.

Dalam penyelidikan awal, NTSB menemukan bahwa Boeing mungkin tidak memasang baut yang diperlukan pada sumbat pintu. Baut-baut tersebut dirancang untuk mencegah bagian tersebut copot dari pesawat.

Tidak jelas apakah jadwal perawatan yang dipercepat akan membuat Alaska Airlines menemukan masalah itu. The New York Times melaporkan teknisi sempat menuturkan kekhawatiran soal lampu peringatan tersebut. Makanya, mereka melarang maskapai untuk menerbangkan armada itu dan membawa penumpang pada rute jarak jauh di atas air dalam keadaan darurat.




(msl/fem)

Hide Ads