Saat Pesawat Tak Lagi Terbang, di Mana Bangkainya Dibuang?

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 18 Mar 2024 21:05 WIB
Ilustrasi pesawat (Getty Images/iStockphoto/frankpeters)
Tucson -

Pasti traveler pernah mempertanyakan, jika pesawat tersebut tidak lagi diterbangkan, dimana kah bangkai besi raksasa tersebut disimpan? Ternyata, pesawat tua tersebut punya 'kuburan' khusus.

Dilansir dari Travel+Leasure, Senin (18/3/2024) pesawat yang tak terbang tak semata-mata dibuang begitu saja. Ada dua hal yang akan terjadi, dirawat sebaik mungkin atau dibongkar dan diambil bagian yang masih bisa digunakan.

"Setelah sebuah pesawat tiba di tempat pembuangan sampah, salah satu dari dua hal yang akan terjadi, pesawat akan tetap disimpan dan dirawat sepenuhnya, atau akan dibuang untuk diambil bagian-bagiannya," kata mantan pilot Daniel Bubb, seorang profesor di Universitas Nevada, Las Vegas.

Situasi pertama biasanya terjadi pada pesawat yang dinonaktifkan maskapai, namun masih layak terbang. Biasanya kondisi pesawatnya tidak lagi mengkilap dan terkesan usang.

"Seiring dengan terus berkembangnya teknologi pesawat terbang, maskapai penerbangan akan menghentikan layanan beberapa pesawat, yang berarti pesawat-pesawat tua ditakdirkan untuk dikubur," kata Bubb.

"Maskapai penerbangan lain mungkin membeli pesawat yang lebih tua karena harganya lebih murah dibandingkan membeli yang baru," tambahnya.

Adapun kondisi kedua, terjadi pada pesawat yang memang sudah melewati masa prima terbangnya. Pesawat kategori ini nantinya akan dibongkar dan bagian-bagian tertentunya akan dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Setelah sebuah pesawat yang dinonaktifkan tiba di tempat pembuatan tulang pesawat untuk dibuang, semua cairannya, seperti sisa bahan bakar, cairan hidrolik, dan pelumas, terlebih dahulu dikeringkan. Kemudian, semua bagian yang berguna, mulai dari instrumen hingga mesin, dikeluarkan untuk dijual kembali," kata sejarawan penerbangan, Shea Oakley.

"Setelah kedua proses ini selesai, pesawat siap untuk dibuang. Apa yang tersisa setelah pesawat dibongkar, terutama logam dan plastik, hampir selalu didaur ulang dengan cara tertentu. Di akhir proses, hampir tidak ada satu pun dari itu sisa-sisa pesawat," tambahnya.

Kuburan pesawat ada di seluruh dunia. Salah satu tempat 'kuburan' dari pesawat adalah tanah gurun atau tempat yang kering.

"Jika pembongkaran ditunda dalam jangka waktu yang lama, atau jika pesawat tersebut sedang dalam proses mothballed untuk kemungkinan digunakan di masa depan, udara yang sangat kering di lingkungan gurun akan bertindak sebagai bahan pengawet alami, terutama untuk logam, yang jika tidak maka akan menimbulkan korosi," jelas Oakley.

"Pesawat yang 'terawetkan' dengan baik dan disimpan di tempat penyimpanan di gurun pasir memerlukan perawatan minimal agar bisa terbang kembali, dan jika pesawat tersebut akhirnya dibongkar, hanya akan ada sedikit atau tidak ada kerusakan pada bagian-bagiannya akibat elemen tersebut," lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa hujan, salju dan kondisi cuaca buruk bisa menyebabkan kerusakan, terutama penyebab karatan. Jadi tidak mengherankan, jika tempat pembuang pesawat berada di daerah yang memiliki gurun.

Salah satunya adalah Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan di Tucson, Arizona. Ini adalah rumah bagi Grup Pemeliharaan dan Regenerasi Dirgantara ke-309 (309 AMARG), yang mengelola pabrik pembuatan tulang pesawat terbesar di dunia.

Tempat ini mampu menampung lebih dari 4.000 pesawat, mulai dari pesawat militer, jet tempur hingga pembom di lahan seluas 16,5 mil persegi. Walaupun tidak bisa mengunjungi kuburan ini, kita masih bisa melihat banyak pesawatnya dari pinggiran, di luar pagar.

Bagi pensiunan pesawat komersial, tempat pembuangan sampah terbesar kedua dan ketiga di dunia berada di Pelabuhan Udara dan Luar Angkasa Mojave (MHV) dan Bandara Logistik California Selatan (SCLA) di California. Seperti Davis-Monthan, kuburan ini tidak dapat diakses oleh publik.



Simak Video "Video: Pesawat Air India yang Jatuh di Ahmedabad Bawa 242 Orang"

(sym/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork