Monyet Berkeliaran Berbulan-bulan, Sampai Dibuatkan Sayembara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Monyet Berkeliaran Berbulan-bulan, Sampai Dibuatkan Sayembara

Ony Syahroni - detikTravel
Selasa, 19 Mar 2024 20:33 WIB
Sayembara tangkap monyet di Desa Tuk, Cirebon.
Sayembara tangkap monyet di Desa Tuk, Cirebon. (Istimewa)
Cirebon - Warga Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon dibuat resah oleh hadirnya monyet ekor panjang. Sampai-sampai, diadakan sayembara untuk menangkapnya.

Menanggapi adanya seekor monyet yang membuat resah warga, pemerintah desa setempat mengambil sikap dengan membuka sayembara.

Pemerintah Desa Tuk akan memberi imbalan sebesar Rp500 ribu bagi siapa saja yang mampu menangkap monyet tersebut. Banner yang berisi tentang sayembara itu pun telah tersiar ke sejumlah grup di media sosial maupun aplikasi perpesanan.

Dalam banner itu terdapat gambar seekor monyet yang kini sedang disayembarakan. Pemerintah Desa Tuk akan memberi hadiah bagi siapa saja yang bisa menangkapnya.

"Tangkap monyet berhadiah. Menangkap monyet di lingkungan Desa Tuk diberi imbalan Rp500.000, disertai bukti," begitu keterangan yang tertulis pada banner tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kaur Tata Usaha dan Umum Desa Tuk, Delia membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan sayembara itu sengaja dibuat oleh Pemerintah Desa Tuk agar tidak ada lagi monyet yang berkeliaran dan meresahkan warga setempat.

Delia mengatakan, seekor monyet yang telah membuat resah warga desa itu mulai muncul sejak bulan November tahun lalu. Hewan itu kerap muncul di atap rumah warga.

"Sudah ada sejak bulan November. Munculnya ngga menentu. Kadang malem, kadang siang, kadang pagi. Kebanyakan di atas genting. Tapi kadang dia turun ke bawah," kata Delia saat berbincang dengan detikJabar di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Selasa (19/3/2024).

Menurut Delia, monyet yang membuat resah warga desa itu memiliki ukuran cukup besar. Oleh karenanya, tidak sedikit warga yang merasa khawatir atas adanya hewan tersebut.

"Di desa ini cuma ada satu (monyet). Ukurannya cukup besar," kata Delia.

Pemerintah Desa Tuk pun sudah beberapa kali meminta bantuan kepada petugas pemadam kebakaran (Damkar) untuk menangkap hewan tersebut. Namun hingga kini belum membuahkan hasil dan hewan itu pun masih saja berkeliaran.

"Seinget saya (petugas) Damkar sudah tiga kali ke sini. Tapi belum berhasil," ucap Delia.

Oleh karenanya, sebagai upaya untuk menangkap monyet tersebut, Pemerintah Desa Tuk pun membuka sayembara. Pemerintah desa akan memberi imbalan sebesar Rp500 ribu kepada siapa saja yang mampu menangkap monyet tersebut.

_____________

Artikel ini telah tayang di detikJabar




(wkn/wkn)

Hide Ads