Sampah di Pantai Bali Kembali Disorot Media Asing, Turis Kecewa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sampah di Pantai Bali Kembali Disorot Media Asing, Turis Kecewa

bonauli - detikTravel
Kamis, 21 Mar 2024 21:16 WIB
Warga memungut sampah plastik yang berserakan di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu (20/3/2024). Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Sampah plastik di Pantai Kedonganan Bali (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Denpasar -

Kembalinya sampah plastik di pantai-pantai Bali membuat Pulau Dewata disorot. Kiriman sampah tahunan ini membuat wisatawan kesal.

Media Channel News Asia memberitakan sampah kiriman di pantai Bali pada Kamis (21/3). Media itu menyebut Bali sebagai salah satu penyumbang sampah plastik dan laut terbesar di dunia.

Menurut Channel News Asia, saat ini sampah-sampai itu telah tiba di Pantai Kedonganan di daerah Kuta yang populer. Pasir pantai sudah tidak terlihat lagi, hanya ada botol-botol plastik bekas dan kemasan plastik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, jangan membuang sampah sembarang, jangan membuang sampah di tebing dan sungai karena akan berakhir di laut dan sampai ke pantai kita yang indah," kata pejabat badan lingkungan hidup setempat, Anak Agung Dalem.

Lebih lanjut ia berkata bahwa sampah-sampah itu datang dari berbagai daerah. Butuh waktu untuk membersihkannya.

ADVERTISEMENT

Sementara turis-turis yang datang kecewa.

"Saya datang ke sini karena saya mendengar bahwa ini adalah tempat yang sangat bagus untuk dikunjungi, namun yang saya lihat hanya plastik. Ini benar-benar bencana bagi saya," kata Denis Le Merre, seorang turis Prancis.

Denis bahkan tidak ingin kembali lagi. Ia tak bisa membayangkan untuk tinggal di Bali.

Sekitar 300 petugas dan enak ekskavator dikerahkan untuk membantu membersihkan sampah, dengan bantuan LSM lokal. Penduduk setempat memilah sampah untuk dijual sebagai bahan daur ulang.

Danil Kovalev, seorang turis Rusia mengaku kecewa begitu melihat Bali di musim peralihan ini.

Saya pikir ini hal yang mengerikan dan bagi wisatawan, itulah alasan mengapa banyak orang tidak mengunjungi Bali. Karena sampahnya," ucapnya.

Sebagai turis, ia merasa prihatin dengan keadaan Bali. Sampah tak cuma berada di satu pantai, tapi juga tersebar di tempat lain.

"Jika sampahnya dibersihkan, tempat ini akan semakin indah dan semakin banyak orang yang datang ke sini," ucap Paulina Kaka, warga lokal.




(bnl/wsw)

Hide Ads