Kampung Kauman di Yogyakarta tidak hanya menjadi buruan pencari takjil saat Ramadan. Masjid Gedhe Kauman pun tidak luput dari kejaran jemaah, termasuk makan gratis untuk berbuka setiap hari dengan menu gulai kambing.
Lokasi Masjid Gedhe Kauman itu tepat berada di kampung wisata religi Kauman. Masjid itu merupakan Masjid Agung Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Masjid Gedhe itu sekaligus menjadi masjid utama Kesultanan Yogyakarta dan DIY yang terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun Utara, tepatnya Alun-Alun Keraton, Jl. Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta.
Setiap Ramadan, masjid itu membagikan takjil gratis, mulai kudapan sampai makanan berat. Setiap hari pengelola sibuk mempersiapkan menu berbeda untuk 1000 lebih porsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari bisa 1200 porsi bahkan lebih, karena jemaah kan fluktuatif, kadang lebih kadang kurang. Kalau kurang gitu kami back up dengan roti," kata Toni, sekretaris masjid sekaligus pengelola takjil gratis di Masjid Gede Kauman, saat ditemui detikTravel, Sabtu (23/3/2024).
Puas berbelanja di Pasar Tiban, yang ada di gang Kampung Kauman dan hanya ada saat Ramadan, traveler bisa melipir ke masjid ini. Sembari menyantap kudapan saat berbuka sekaligus berburu makan gratis. Toni menyebut jemaah yang datang ke masjid justru lebih banyak dari luar kampung Kauman daripada warga sekitar.
"Sejak dulu (masjid gede) kan terkenal sama gulai kambingnya tiap Kamis mbak, jadi banyakan malah pendatang yang pingin merasakan berbuka di Masjid Gedhe Kauman. Ada yang dari Bantul, Gunungkidul, sampai yang dari Solo juga ada mbak," kata Toni.
Pengelolaan takjil gratis diatur oleh takmir dan berkolaborasi dengan pemuda setempat. Sumber dana berasal dari donatur yang sudah giat dicari sebelum Ramadan tiba. Toni menuturkan slot donatur untuk gulai kambing sudah terisi penuh.
"Ya beda-beda (harganya), tergantung menu. Katakanlah 12.000 buat 1 porsi, tinggal dikali 1.200 porsi itu 15 juta kayaknya ada buat sehari. Belum lagi minumnya kami sediakan teh hangat," kata Toni terkait anggaran.
Menu takjil tidak dimasak sendirian melainkan menggunakan jasa beberapa catering langganan. Toni menyebut langkah itu untuk membuka ladang rezeki bagi para pelaku usaha.
Pembagian takjil gratis dengan skala besar di masjid ini bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, Toni menyebut takjil yang dibagikan lebih banyak jumlahnya sebelum pandemi Covid.
"Dulu ramai sekali, lebih dari ini. Tapi, habis Covid kan, terus banyak masjid juga yang mulai ikut bagi takjil gratis jadi ya sekarang ga serame dulu", kata Toni.
Toni menyebut pembagian takjil gratis ini dimaknai sebagai magnet untuk menarik jamaah dekat dengan masjid. Harapannya dengan adanya takjil gratis bisa menambah semangat kaum muslim untuk semangat beribadah dan datang ke masjid.
Masjid Gedhe Kauman kerap kali disebut sebagai Masjid Raya Kesultanan. Pengelolaannya masih mengikuti Kraton Ngayogyakarta. Juga untuk dana keistimewaan masih dirasakan oleh masjid tersebut. Toni menyebut pihak Keraton masih ikut ambil bagian dalam membantu kemajuan pengelolaan masjid.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour