Ular Piton Terlalu Banyak, Kota Ini Bayar Pemburu dengan Gaji Menggiurkan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 31 Mar 2024 21:03 WIB
Pemburu ular piton (Foto: BBC)
Jakarta - Populasi ular piton di kota ini melonjak tinggi. Para pemburu bayaran pun dibayar untuk mengendalikannya.

Jadi, menyitir BBC Minggu (31/3/2024), ular-ular piton itu sangat invasif dan mulai membunuh satwa liar asli Everglades, Florida. Lalu, pemerintah setempat pun membuat rencana mendatangkan pemburu bayaran.

Amy Siewe, salah satu pemburu ular piton, sedang memindai jalan-jalan dan pinggiran berumput di Florida Selatan. Dia memburu ular piton Burma sepanjang 6 meter. Ia merayap di rerumputan untuk mencari mangsa yang bisa dicekik dan dikonsumsi.

"Anda tidak pernah tahu kapan ular itu akan menyeberang jalan. Jadi Anda harus siap siaga," katanya.

Di musim dingin, Siewe berburu ular piton di siang hari. Namun di musim panas Florida Selatan yang lembab dan terik, ia berburu di malam hari, berjongkok di belakang truknya yang besar, dengan kacamata pelindung untuk melindungi dari serangga.

Matanya yang terlatih dengan tajam ke tepi jalan, berharap dapat menangkap kilatan sisik yang merayap di sepanjang jalan, mulai dari hutan sampai ke kanal-kanal.

Bagi Siewe, pekerjaan yang berbahaya ini bukan hanya tentang sensasi pengejaran. Pekerjaan ini juga tentang menyelamatkan seluruh ekosistem.

Pemburu ular piton (Foto: BBC)

Ular piton Burma diperkirakan datang ke Florida sebagai hewan peliharaan pada pertengahan tahun 1990-an. Dari tahun 1996 hingga 2006, sekitar 99.000 ular piton dibawa ke AS untuk dijual sebagai hewan peliharaan.

Ketika beberapa di antaranya melarikan diri ke alam liar, mereka menemukan surga ular piton yang kaya akan mangsa seperti tikus, tupai, dan burung. Tak hanya itu, hewan-hewan besar seperti rusa dan bahkan buaya pun dimangsanya.

Ular piton diperkirakan berburu dengan menggunakan indera penciuman mereka untuk mengidentifikasi jejak yang ditinggalkan oleh mangsanya, kemudian bersembunyi di dekatnya untuk menyergap mereka, menekannya hingga mati, dan menelannya secara utuh.

"Mereka menghabiskan 85% waktunya untuk tidak bergerak, dan jika mereka kembali ke semak-semak, mustahil untuk menemukannya karena mereka berkamuflase dengan sangat baik," kata dia.

"Jadi, Anda tidak boleh ragu-ragu. Ketika melihat seekor ular, aku melompat dari truk, dan melompat ke arah ular tersebut, mencengkeramnya di belakang kepala," ujar dia.

Para pemburu bekerja berpasangan dan akan melakban mulut ular tersebut. Ular piton besar, seperti jenis yang ditangkap Siewe, memiliki gigi yang besar dan tajam yang dapat menyebabkan luka robek yang dalam,meskipun tidak berbisa.

Hadiah

Selama empat tahun, Siewe bekerja sebagai agen pemusnahan ular piton untuk Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan. Dia dibayar per jam, antara USD 13 (Rp 206 ribu) dan USD 18 tergantung di mana dia berburu hingga 10 jam.

Dan ada hadiah untuk setiap ular piton yang berhasil dia tangkap. Lima puluh dolar untuk setiap ular piton di bawah 1,2 meter. Tambahan USD 25 per kaki. Dan bonus USD 200 untuk menemukan sarang ular piton yang aktif.

Karena ular piton adalah spesies yang diatur, mereka tidak dapat diangkut dalam keadaan hidup. Para agen ular piton di Florida dilatih untuk membunuh reptil ini dengan menggunakan senapan angin.

Program yang diluncurkan pada tahun 2017 ini telah menangkap dan menyuntik mati 7.330 ular piton sejauh ini. Mayoritas berukuran kurang dari 1,2 meter, meskipun ada 17 ular piton yang ditangkap dengan panjang antara 4,8 meter dan 5,2 meter.

Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Slamet si Penjaga Rumah Masa Depan






(msl/fem)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork