Gerhana matahari disebut-sebut mempengaruhi perilaku hewan. Satwa-satwa gelisah atau menunjukkan aktivitas aneh.
Gerhana matahari total terjadi sepanjang 16.000 km dan lebar 185 kilometer di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada, termasuk gerhana Matahari sebagian terjadi di Amerika Utara tepat 8 April 2024. Gerhana itu berlangsung selama empat menit dab 28 detik.
Selama terjadi gerhana matahari, langit menjadi gelap karena semua cahaya matahari terhalangi. Saat siang hari pun akan terasa seperti malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Live Science, Senin (8/4/2024), gerhana matahari tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi hewan juga merasakannya, baik hewan diurnal atau hewan yang aktif pada siang hari dan tidur pada malam hari atau pun hewan nokturnal, hewan yang aktif pada malam hari. Perilaku aneh itu tidak hanya terjadi pada hewan liar, tetapi juga hewan-hewan di penangkaran.
Merujuk theatlantic.com, peneliti dari University of Illinois dan Barry University Florida melakukan penelitian tingkah laku jangkrik saat terjadi gerhana matahari sebagian di Arizona tahun 1991.
Saat gerhana matahari sebagian terjadi pukul 10.15 pagi waktu setempat dan matahari 50 persen tertutup bulan, jangkrik bersautan sekitar 40 menit. Setelah gerhana matahari selesai, jangkrik kembali diam.
Suara jangkrik itu ditengarai sebagai cara untuk mengeluarkan energi. Peneliti menyebut cara itu dilakukan jangkrik untuk tetap membuat tubuh mereka hangat karena saat gerhana suhu menjadi lebih dingin.
Selain jangkrik, perilaku aneh ditunjukkan tupai saat gerhana matahari pada 1973. Tupai yang ditangkarkan menjadi gelisah dan banyak bergerak saat terjadi gerhana matahari.
Sementara pada gerhana matahari 1994 di Chile, babun hamadryas, yang merupakan hewan diurnal, kebingungan dan mengira hari sudah malam, sehingga hewan tersebut kurang aktif.
Simpanse juga menunjukkan perilaku aneh. Menurut penelitian 2003 dari jurnal Zoo Biology, selama gerhana, simpanse menunjukkan sifat seperti manusia. Simpanse akan memanjat bangunan tinggi, kemudian mengarahkan tubuh mereka, berteriak dan menggerakkan tangan mereka ke gerhana.
"Jelas bahwa hewan-hewan merespons gerhana," kata Kurt Fristrup, seorang ilmuwan National Park Service.
Menurut penjelasan pakar, ketika gerhana matahari tingkat cahaya akan menurun secara drastis. Perubahan itulah yang mempengaruhi hewan-hewan diurnal dan nokturnal.
Pada hewan diurnal, mereka tidak aktif karena mengira hari sudah malam. Adapun, pada hewan nokturnal akan lebih aktif, karena mengira sudah malam saat gerhana matahari terjadi.
Beberapa hewan juga akan merasa terancam atau gelisah selama gerhana matahari, karena gerhana matahari menyebabkan reaksi insting terancam bagi sebagian hewan.
Selain itu, gerhana matahari dapat mempengaruhi ritme sirkadian, yakni siklus internal yang mengatur aktivitas hewan seperti siklus tidur dan bangun. Perubahan cahaya yang tiba-tiba itu dapat mempengaruhi sirkadian.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol