Yang Mau Main ke Pantai di Selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa, Hati-hati Ya!

bonauli - detikTravel
Rabu, 10 Apr 2024 13:20 WIB
Pantai Ciletuh (Brigida Emi Lilia/d'Traveler)
Jakarta -

Mudik ke kampung halaman, rasanya kurang berkesan tanpa liburan. Traveler yang mau main ke pantai di selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa diimbau hati-hati.

Pemerintah telah menetapkan libur dalam rangka lebaran tahun 2024 mulai 8 April hingga 15 April 2024, di mana Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada 10 dan 11 April 2024.

Seperti pada libur lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, warga kemungkinan besar akan memanfaatkan waktunya setelah bersilahturahmi untuk mengunjungi lokasi-lokasi wisata, seperti wisata Pantai di sepanjang pesisir Selatan Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa.

Pusat Meterologi Publik BMKG pada 6 April 2024 menerbitkan peringatan dini adanya Siklon Tropis Olga yang terpantau di Samudera Hindia barat-daya Pulau Sabu dengan pusat sirkulasinya berada pada posisi sekitar 12,6 derajat lintang Selatan dan 120,1 derajat bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau setara dengan 75 kilometer per jam dengan tekanan udara minimum 996 hPa.

BMKG memprediksi bahwa kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Olga meningkat dalam 24 jam kemudian, yakni pada tanggal 7 April 2024 menjadi siklon kategori 2 (dua).

"Dampak dari siklon kategori 2 (dua) ini adalah ketinggian gelombang laut ekstrem akibat siklon tropis dengan kisaran 1,25-4 meter, dan juga hujan sedang hingga lebat. Selain itu diprakirakan juga bahwa siklon tersebut bergerak ke arah barat-daya, hingga 11 April 2024, menjauhi wilayah Indonesia. Siklon Olga, diprakirakan menghilang setelah 11 April 2024," ungkap Widodo Setiyo Pranowo, Peneliti Ahli Utama, pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada detikTravel, Rabu (10/4).

Angin, termasuk Siklon Tropis Olga di Samudera Hindia, membangkitkan gelombang laut jarak jauh, yang menjalar menuju ke arah utara yakni menuju ke pesisir Selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Gelombang tersebut sering disebut sebagai Gelombang Alun atau Swell waves. Sedangkan gelombang laut yang bersifat lokal, yang pola penjalarannya cenderung mengikuti pola hembusan angin monsun, sering dikenal sebagai Gelombang akibat angin atau Wind Waves.

Ada dampak yang terjadid i pesisir laut selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa pada kurun waktu 8 hingga 9 April 2024. Kondisi ketinggian maksimum berkisar 1,75-3,25 meter.

"Kemudian ketinggian maksimum gelombang laut meningkat pada kurun waktu libur lebaran 10 dan 11 April 2024 hingga mencapai sekitar 3,45 meter. Ketinggian maksimum tersebut diprakirakan menurun mulai 12-13 April 2024 menjadi berkisar 1,125 -2,5 meter," jelasnya.

Widodo menjelaskan bahwa Siklon Tropis Olga akan membangkitkan gelombang akibat angin (Wind Waves) dan Gelombang Alun (Swell waves) pada 8 April-11 April 2024. Gelombang akan mengikuti sirkulasi angin yang berpusar searah jarum jam.

Penampakan sebaran tinggi gelombang laut signifikan pada 8 April 2024 ketika ada Siklon Tropis Olga [gambar kiri], dan pada 11 April 2024 ketika siklon tropis tersebut menghilang [gambar kanan]. Sinar gelombang putih adalah gelombang akibat angin (Wind Waves), sedangkan sinar gelombang hitam adalah gelombang alun (Swell waves). Foto: (Widodo Setiyo Pranowo/BRIN)

"Pola pusaran gelombang tersebut berubah seiring menjauhi pusat siklon, yang kemudian pola penjalaran gelombang bertransformasi menuju ke utara, terutama gelombang alun (Swell waves), yakni menuju ke pesisir Selatan Jawa," katanya.

Setelah tanggal 11 April 2024, Siklon Tropis Olga menghilang. Pola penjalaran gelombang akibat angin (Wind Waves) tidak berpusar lagi, melainkan cenderung menjalar dari arah Tenggara menuju barat, barat-laut dan barat-daya. Sementara, pola penjalaran gelombang alun (Swell Waves) masih tetap tidak berubah, yakni menuju ke utara.

Persilangan antara Gelombang Angin dan Gelombang Alun, bisa membentuk pola gelombang persegi atau kotak-kotak atau yang sering dikenal sebagai Cross Waves. Gelombang persegi atau kotak-kotak atau Cross Waves ini patut diwaspadai dan perlu dihindari oleh kapal-kapal yang berlayar, baik kapal niaga, kapal penumpang, kapal perang, kapal patroli, maupun kapal perikanan.

"Wisatawan yang berkunjung di pantai-pantai wisata di sepanjang pesisir selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa, ketika libur lebaran 9 hingga 15 April 2024, terutama di antara pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore, dihimbau untuk berhati-hati atau waspada," ungkap Pengajar Prodi S2 Oseanografi, Sekolah Tinggi Teknologi TNI Angkatan Laut (STTAL) itu.

Kondisi laut pada pukul 08.00-16.00 patut diwaspadai. Arus permukaan laut cenderung menjauhi pantai dan menuju ke laut lepas, dengan kata lain turis dapat terbawa arus ke tengah laut jika tidak hati-hati.

Gelombang alun (Swell waves) dari Samudera Hindia yang datang ke Pantai, bisa menghantam atau menyapu wisatawan yang lengah atau tidak waspada saat bermain air dan/atau berenang.

"Dihimbau juga bagi wisatawan, agar waspada terhadap lokasi-lokasi perairan Pantai yang tenang, yang diapit kanan kirinya oleh gelombang pecah. Lokasi perairan yang tenang tersebut justru sangat berbahaya, karena berpotensi mengandung rip current atau arus mematikan," jelas Anggota Dewan Penasehat (Scientific Advisory Board member), pada Korea-Indnesia Marine Technology Cooperatioan and Research Center (MTCRC).

Arus mematikan (Rip current) ini umumnya akan menggerus pasir yang dipijak oleh wisatawan, kemudian menarik wisatawan menuju ke arah lepas pantai dengan kecepatan hanyut tertentu menyusur bawah permukaan laut.

"Apabila kecepatan Rip current pada April 2024 dimisalkan 0,08 meter per detik, maka dalam waktu 10 menit saja, wisatawan bisa terseret sejauh 48 meter ke arah laut lepas menjauhi pantai. Dan, apabila wisatawan yang hanyut tersebut mengenakan pakaian yang warnanya tidak 'ngejreng' (warna jingga, orange, merah muda), namun cenderung hijau kebiruan, maka akan menyulitkan pencarian, karena warna tersebut menyatu dengan warna air laut," ungkapnya.

Bagi traveler yang berencana mengunjungi pantai-pantai wisata di pesisir selatan Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa, dihimbau terlebih dahulu untuk memantau prakiraan cuaca laut ekstrim yang diterbitkan oleh BMKG. Ketika tiba di lokasi pantai wisata diingatkan kembali untuk mematuhi peringatan bahaya dan lokasi-lokasi terlarang untuk berenang dari pengelola pantai wisata setempat. Selamat berlibur!



Simak Video "Video: Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter saat Mendaki Rinjani"

(bnl/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork