Negara Ini Atur Musik, Larang Lagu Terlalu Pelan atau Terlalu Cepat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Negara Ini Atur Musik, Larang Lagu Terlalu Pelan atau Terlalu Cepat

Weka Kanaka - detikTravel
Rabu, 17 Apr 2024 09:33 WIB
A view of a new, Central Mosque in Grozny named
Foto udara wilayah Republik Chechnya. (iStock)
Jakarta -

Republik Chechnya baru-baru ini membuat aturan terkait musik dansa. Mereka melarang musik yang dianggap terlalu cepat atau terlalu lambat, mengapa demikian?

Melansir Oddity Central, Rabu (17/4/2024), Menteri Kebudayaan Chechnya, Musa Dadayev, mengeluarkan pernyataan yang bisa dianggap mengkriminalisasi sebagian besar genre musik dansa modern. Musik yang kerap dimainkan di banyak kelab di seluruh dunia misalnya house, techno, hingga dubstep akan terancam di negara ini.

Sebab, Dadayev mengeluarkan aturan bahwa semua musik, vokal, dan koreografi di negara tersebut dilarang terlalu pelan ataupun terlalu cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua karya musik, vokal, dan koreografi harus sesuai dengan tempo 80-116 ketukan per menit," katanya.

Itu dinilai agar sesuai dengan mentalitas dan rasa ritme Chechnya.

ADVERTISEMENT

"Meminjam budaya musik dari orang lain tidak dapat diterima," kata Dadayev.

"Kita harus membawa warisan budaya rakyat Chechnya kepada masyarakat dan masa depan anak-anak kita. Ini mencakup seluruh spektrum standar moral dan etika kehidupan orang Chechnya," dia menambahkan.

Adapun rezim Chechnya yang dipimpin oleh Ramzan Kadyrov ingin melestarikan ritme tradisional negara itu dengan menghilangkan semua karya musik, vokal, dan koreografi di luar rentang 80-116 BPM. Itu dianggap sebagai cara aneh untuk mencegah pengaruh budaya Barat terhadap kehidupan konservatif di daerah itu.

"Saya telah mengumumkan keputusan akhir, yang disetujui oleh kepala Republik Chechnya, Ramzan Akhmatovich Kadyrov, bahwa mulai sekarang semua karya musik, vokal, dan koreografi harus sesuai dengan tempo 80 hingga 116 ketukan per menit," kata Musa Dadayev kepada kantor berita Rusia, TASS.

Jika diberlakukan, aturan baru ini akan melarang banyak lagu Barat dari berbagai genre, termasuk pop, disko, dan rock, sehingga warga Chechnya hanya dapat menikmati genre musik tradisional seperti khalkaran yish atau orilli yish.

Di sisi lain, media Rusia melaporkan bahwa para seniman Chechnya punya waktu hingga 1 Juni untuk menulis ulang musik apa pun yang tidak sesuai dengan persyaratan baru.

Adapun Republik Chechnya adalah daerah otonom yang berada di bawah Rusia. Menurut BBC, setelah satu dekade gagal memperjuangkan kemerdekaan, wilayah otonom tersebut kini berada di bawah kendali pemimpin yang ditunjuk Rusia, Ramzan Kadyrov.




(wkn/fem)

Hide Ads