Wanita Terkaya Australia Ngamuk! Muka Anehnya Dipajang di Galeri Seni

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wanita Terkaya Australia Ngamuk! Muka Anehnya Dipajang di Galeri Seni

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 20 Mei 2024 21:05 WIB
Karya di Galeri Nasional Australia
Karya di Galeri Nasional Australia (Foto: BBC)
Jakarta -

Seniman satu ini membuat pusing salah satu wanita terkaya di Australia. Alasannya adalah wajah yang dipajang dalam potret yang begitu unik.

Mengutip BBC, Senin (20/5/2024), wajah itu digantung di dinding kuning mencolok di dalam galeri seni Canberra. Tak sendirian, ada 21 lukisan warna-warni seri satir yang menggambarkan beberapa orang paling berpengaruh yang telah membentuk Australia.

Ada Raja Charles yang tampak janggal, kanvas yang menggambarkan kemenangan Cathy Freeman di Olimpiade Sydney 2000, mantan perdana menteri Scott Morrison saat sedang berpidato, bahkan ada mendiang Ratu Elizabeth II pun muncul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, satu potret telah menjadi pusat pertengkaran. Jadi, wanita terkaya di sana telah kesal dengan cara penggambaran dirinya.

Ia adalah pewaris tambang dan miliarder Gina Rinehart. Galeri Nasional Australia (NGA) telah didatangi agar potret dirinya dan yang lain dari seniman yang sama dicabut dari pajangan.

ADVERTISEMENT

Namun, seniman Aborigin yang terkenal Vincent Namatjira mengatakan bahwa seri Australia in Colour-nya tidak berbeda. "Kita semua setara di Australia. Tidak peduli apa pun warisan Anda, atau dari mana pun Anda berasal. Kita semua adalah orang Australia."

Karya di Galeri Nasional AustraliaKarya Gina Rinehart di Galeri Nasional Australia (Foto: BBC)

Keluhan yang kabur

Sementara itu, Rinehart (70) adalah sosok yang kontroversial. Tapi di satu sisi, ia dikenal sebagai salah satu investor swasta terbesar dalam olahraga Australia dan seorang dermawan.

Tidak jelas apa yang menjadi keluhan Rinehart mengenai karya seni tersebut karena ia belum berbicara secara terbuka. BBC telah menghubungi perusahaannya, Hancock Prospecting, untuk memberikan komentar.

Namun, pihak lain yang telah mengajukan petisi ke galeri tersebut mengklaim bahwa potret-potret tersebut, yang telah dipajang di sana sejak bulan Maret, bersifat ofensif dan kejam.

Yang memimpin tuntutan ini adalah juara renang Kyle Chalmers, yang memenangkan medali emas di nomor 100 meter gaya bebas di Olimpiade Rio 2016.

Pria berusia 25 tahun ini mengatakan bahwa staf dari Hancock Prospecting telah memberitahunya tentang karya seni tersebut bulan lalu.

Rinehart adalah pendukung finansial yang sangat besar bagi para perenang Australia. Ia menghabiskan sekitar AUD 40 juta selama satu dekade terakhir untuk mendanai badan-badan olahraga dan para atlet secara langsung.

Pembungkaman karya seni

Namatjira mengaku santai terhadap kritik tersebut. "Saya melukis dunia seperti yang saya lihat," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Pria berusia 40 tahun ini adalah cicit dari pelukis cat air terkenal Albert Namatjira dan melanjutkan warisan keluarganya. Pada tahun 2020, ia menjadi orang Pribumi pertama yang memenangkan kontes potret terbaik di Australia, Archibald Prize.

Dia telah lama melukis dengan kuas yang berlebihan dan terlihat jenaka. Ia mengatakan bahwa karyanya dirancang untuk membuat audiens berpikir tentang pengaruh dan hak istimewa.

The National Association for the Visual Arts mengatakan bahwa Rinehart memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya tentang karya seni tersebut.

Namun memberikan tekanan pada galeri agar menurunkan hanya karena faktor tidak suka akan menjadi preseden yang berbahaya dan berarti pembungkaman pada karya kreatif.

Media lokal telah melaporkan bahwa Galeri Nasional akhirnya menolak permintaan pemindahan tersebut. Namun, seorang juru bicara mengatakan bahwa mereka menyambut baik masyarakat yang ingin berdialog mengenai koleksinya.




(msl/wsw)

Hide Ads