Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kembali merespons munculnya larangan study tour oleh pemerintah kota, kabupaten, hingga pemerintah daerah. Apa kata dia?
Larangan itu muncul setelah kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.Dalam kecelakaan itu, sebanyak 11 orang tewas. Siswa-siswa itu sedang dalam perjalanan kembali ke Depok setelah melakukan acara perpisahan sekolah.
Sandiaga bersikukuh tidak sepakat dengan langkah itu. Dia menyoroti keamanan kendaraan yang ditumpangi siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga bakal melarang study tour jika bus atau armada pengangkut para siswa itu tidak laik jalan, namun jika bus yang digunakan sudah sesuai aturan pemerintah maka pelaksanaan study tour pun tidak jadi masalah.
"Larangan study tour, berkaitan dengan penunjukan transportasi yang belum mumpuni, tentunya kami dukung untuk menghindari kecelakaan yang kerap terjadi," kata Sandiaga dalam temu jurnalis mingguan secara daring, Senin (20/5/2024).
"Namun kalau pelarangan studi tour yang berlaku saat ini yang sudah menggunakan kendaraan yang tersertifikasi dan yang sudah diregistrasi dengan baik, maka kami mengimbau bahwa nomor satu keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas yang utama," dia menjelaskan.
"Kedua, pihak sekolah, instansi atau organisasi harus memilih moda transportasi wisata yang handal dan lolos uji kelaikan sesuai aturan pemerintah," Sandiaga menambahkan.
Tak berhenti dengan syarat di atas, Sandiaga juga menyebut syarat-syarat lain akan dukungan siswa berangkat study tour. Selain kendaraan yang prima, para pengemudi juga SDM yang prima juga menjadi tolok ukur selanjutnya.
"Dan menunjuk juga sopir, SDM kernet, dan mekanik yang memiliki sertifikasi serta mengacu kepada aturan baik di Kemenhub juga daerah. Dilihat pula kebijakan juga mekanismenya harus memastikan kelaikan transportasi daerah juga untuk wisata," kata dia.
Ke depan, pihak Kemenparekraf akan terus melakukan sosialisasi, pengawasan. Sandiaga juga mengimbau agar para guru dapat memilih moda angkutan yang sudah lulus uji KIR untuk meminimalisir kecelakaan.
"Jadi kelaikan angkutan itu bisa diakses melalui Spionam. Dan kami sudah membagikan tips pemilihan bus moda sesuai KNKT," ujar dia.
"Kami menegaskan insiden kecelakaan bus pariwisata tidak boleh terulang. Mari kita perkuat sinergi dan kita pastikan ini tidak terjadi lagi demi masa depan anak bangsa kita," kata Sandiaga.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol