Krisis yang terjadi di Palestina akibat gempuran zionis mengundang empati berbagai pihak bahkan lintas agama. Tak terkecuali bagi umat Buddha yang berdoa khusus di Candi Borobudur.
Umat Buddha melakukan doa khusus untuk perdamaian Palestina di Taman Aksobya Candi Borobudur. Doa khusus perdamaian Palestina ini dilakukan umat Buddha dari Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI).
Acara bertajuk Nyingma Monlam Chenmo Indonesia ini masih dalam rangkaian Perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024. Adapun kegiatan ini berlangsung hari ini, Senin (20/5) dan besok, Selasa (21/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Nyingma Monlam Chenmo Indonesia ini diikuti sekitar 50-an umat Buddha yang berasal dari Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Indonesia. Mereka memanjatkan doa bersama terwujudnya perdamaian dunia, termasuk di Palestina.
Ketua Umum Majelis MUNI, Lama Rama Santoso Lim mengatakan, doa untuk perdamaian dan kesejahteraan seluruh dunia. Termasuk pula, doa untuk perdamaian di Palestina.
"Ada, ada (doa khusus Palestina). Itu, termasuk di dalam rangkaian Nyingma Monlam Chenmo Indonesia. Untuk perdamaian dan kesejahteraan seluruh dunia," kata Lama di Taman Aksobya Candi Borobudur, Senin (20/5/2024).
"(Harapan terhadap Palestina) Kita untuk kebahagiaan dan perdamaian seluruh wilayah yang ada di dunia. Untuk kesejahteraan seluruh umah manusia, kita limpahkan. Jadi semua, teman-teman kita di Palestina, di manapun kita limpahkan," sambung Lama.
Dalam Nyingma Monlam Chenmo Indonesia, katanya, berdoa untuk berdamai dan untuk kesejahteraan masing-masing rakyat di Palestina.
"Berdamai dan untuk kesejahteraannya dari masing-masing rakyatnya yang ada di Palestina dan di daerah-daerah lain," ujar dia.
Biksu thudong
Sementara itu, dalam rangkaian Perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024, tadi sore para biksu thudong yang melakukan perjalanan spiritual telah tiba di Candi Borobudur. Mereka kemudian melakukan doa bersama di puncak Candi Borobudur.
Ketua Biksu Thudong 2024, Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengatakan, perjalanan dari Semarang dimulai dari Vihara Buddha Jayanti Wungkal Kasap sampai sini kurang lebih 60 km. Para biksu thudong ini berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Korea dan Indonesia.
"Sepanjang perjalanan, kami merasa mendapatkan hal-hal baru. Masyarakat sepanjang jalan 60 km tidak pernah kesepian. (Penyambutan) Khususnya anak sekolah-sekolah, kecamatan. Kanan kiri (jalan), memberi semangat," kata Kamsai kepada wartawan di Candi Borobudur.
____________________
Artikel ini telah tayang di detikJateng
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan