Otoritas Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok melaporkan korban tewas akibat turbulensi parah pesawat Singapore Airlines. Penumpang itu seorang pria 73 tahun berkewarganegaraan Inggris.
Manajer Umum Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn, mengatakan pria tersebut kemungkinan meninggal dunia akibat serangan jantung saat pesawat SQ321 Singapore Airlines mengalami turbulensi parah di langit Myanmar pada Selasa (21/5/2024). Pria lansia itu bernama Geoff Kitchen.
Meninggalnya Kitchen dikonfirmasi oleh Thornbury Musical Theatre Group (TMTG), sebuah grup teater tempatnya bekerja selama lebih dari 35 tahun. Dalam sebuah postingan Facebook menggambarkan Kitchen sebagai sosok yang jujur dan memiliki integritas tinggi. Dia juga diingat sebagai pria yang selalu mengambil tindakan yang tepat untuk grup.
Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengonfirmasi tewasnya satu warga negaranya dalam penerbangan itu. Pemerintah Inggris mengatakan bakal memberikan bantuan kepada keluarga seorang penumpang Inggris yang meninggal dalam penerbangan Singapore Airlines.
Selain korban tewas, tujuh penumpang lain juga dikabarkan terluka parah. Kittipong berujar satu awak pesawat sedang dirawat di rumah sakit.
Pesawat itu menggunakan armada Boeing 777-300ER. Berdasarkan data pelacakan penerbangan, pesawat tersebut sempat berada di ketinggian 37.000 kaki pada pukul 04.06 pagi. Namun, hanya dalam waktu empat menit, pesawat anjlok sebesar 6.000 kaki menjadi 31.000 kaki pada pukul 04.10 waktu setempat.
"Penerbangan Singapore Airlines SQ321, yang beroperasi dari London (Heathrow) menuju Singapura pada tanggal 20 Mei 2024, mengalami turbulensi keras dalam perjalanan. Pesawat dialihkan ke Bangkok dan mendarat pada pukul 15.45 waktu setempat," kata Public Relations Manager Indonesia Singapore Airlines Kleopas Danang Bintoroyakti dalam keterangan resminya, Selasa (21/5/2024).
Dia mengatakan insiden tersebut membuat sejumlah penumpang mengalami cedera. Bahkan terdapat penumpang yang mengalami meninggal dunia. Maskapai menyebut ada 211 penumpang dalam penerbangan tersebut. Sebanyak 18 di antaranya merupakan awak pesawat.
Hingga kemarin, pukul 19.50 waktu Singapura, sebanyak 18 orang dilarikan ke rumah sakit. Dari jumlah itu, 12 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Ia menjelaskan, saat ini, pihaknya lebih mengedepankan untuk memberikan bantuan kepada para penumpang korban pesawat tersebut. Pihaknya pun terus melakukan kerja sama agar bantuan seperti penanganan medis bisa dirasakan langsung oleh para penumpang.
Simak Video "Video Kecelakaan Pesawat Paling Fatal dalam 1 Dekade Terakhir, Ada dari RI"
(fem/fem)