Tiket masuk Taman Nasional Komodo yang mahal pernah disorot banyak orang. Sekarang, perusahaan yang bikin heboh itu hengkang dari TN Komodo.
Kala itu, wisata ke Pulau Komodo dan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo bersifat eksklusif dan pengunjungnya pun dibatasi. Nantinya, hanya turis yang memiliki tanda keanggotaan (membership) yang bisa pelesiran ke sana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wayan Darmawa, menyebut membership di Taman Nasional Komodo itu ada di area Pulau Komodo dan Pulau Padar. Adapun untuk Pulau Rinca kunjungan bisa dilakukan tanpa perlu mengurus membership.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kunjungan massal bisa di Pulau Rinca, sementara Pulau Padar dan Pulau Komodo sifatnya eksklusif," kata Wayan seperti yang dikutip dari Antara pada Kamis (2/6/2020).
Wayan menjelaskan sistem membership berkaitan dengan Pemerintah Provinsi NTT yang telah mendapat kebijakan konkuren dari pemerintah pusat untuk turut mengelola kawasan wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba Komodo (Varanus komodoensis) itu.
Kebijakan konkuren artinya urusan pengelolaan Taman Nasional Komodo dibagi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Kebijakan itu disebutnya istimewa, karena tidak diperoleh provinsi lain di Tanah Air, di mana pemerintah daerah dilibatkan dalam mengelola sebuah taman nasional.
"Ini untuk pertama kalinya kebijakan nasional memberikan ruang kepada Provinsi NTT, dan saya pikir ini pertama kali di Indonesia dalam rangka membangun destinasi super prioritas," ujarnya.
Pembagian tugasnya, Balai Taman Nasional Komodo berfokus pada fungsi konservasi dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi NTT, melalui PT Flobamor, mengelola dari sisi bisnis.
Untuk pengelolaan dari sisi bisnis, pemerintah provinsi akan menggandeng perusahaan dari Singapura yang bergerak di bidang informasi teknologi yang bekerjasama dengan perusahaan nasional.
Pendapatan dari hasil pengelolaan bisnis ini, lanjut Wayan Darmawa, akan dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai aspek seperti konservasi, perawatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta pemasukan untuk pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat.
Kebijakan Kontroversial PT Flobamor
Pada pertengahan tahun 2022, terjadi kegaduhan akibat keputusan PT Flobamor yang menetapkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta per wisatawan. Gelombang protes terus bermunculan ketika itu. Tarif masuk itu pada akhirnya batal diterapkan.
Pada April 2023, PT Flobamor kembali memantik kegaduhan pada industri pariwisata Labuan Bajo. Kegaduhan itu dipicu keputusan PT Flobamor menetapkan tarif mahal jasa nauralist guide.
Ketika itu PT Flobamor secara sepihak memutuskan memungut tarif naturalist Gmguide dari Rp 120 ribu per 1-5 orang menjadi menjadi Rp 250 ribu per orang (wisatawan Nusantara) dan Rp 400 ribu per orang (wisatawan mancanegara).
Penetapan tarif itu mendapat penentangan keras dari pelaku pariwisata dan kelompok masyarakat lainnya di Labuan Bajo. Sempat terjadi cekcok antara pelaku pariwisata dengan perwakilan PT Flobamor di TN Komodo saat dipungut tarif mahal tersebut.
Pada Juni 2023, PT Flobamor tak melanjutkan pungutan mahal tersebut dan kembali ke tarif normal menjadi Rp120 ribu per 1-5 orang.
Memasuki tahun 2024, PT Flobamor bikin gaduh lagi. PT Flobamor kembali menaikkan tarif naturalist guide. Kenaikan tarif naturalist guide itu kembali ditentang pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
PT Flobamor memungut tarif naturalist guide di Loh Liang Pulau Komodo dengan harga berbeda-beda sesuai panjang lintasan treking.
Tarifnya melonjak tinggi dari tarif norma yang berlaku selama ini. PT Flobamor memungut Rp200 ribu per 1-5 orang (wisatawan) untuk Short Tracking, Rp250 ribu per 1-5 orang untuk Medium Tracking, dan Rp 300 ribu per 1-5 orang untuk Long Trecking. Adapun di Pulau Padar, PT Flobamor memungut tarif Rp 150 ribu per 1-5 orang.
Kendati ditentang keras, PT Flobamor tetap mempertahankan tarif itu hingga kini angkat kaki dari TN Komodo.
Direktur Operasional PT Flobamor Abner Runpah tak menanggapi permintaan konfirmasi. Ia tak merespons pesan WhatsApp maupun panggilan telepon yang ditujukan kepadanya.
Itulah berita terpopuler detikTravel, Minggu (2/6) kemarin. Selain berita itu, ada juga berita tentang Jepang yang ternyata sangat buruk dalam memberi bantuan ke orang asing hingga jenazah pendaki ditinggal di gunung Everest.
Berikut Daftar Berita Terpopuler detikTravel, Minggu (2/6/2024):
1. Awal Mula Tiket TN Komodo Naik Berjuta-juta, Kini Pengelola Hengkang
2. Datang ke Bali Berlagak Bak Investor, Turis Tanzania Dideportasi
3. Bak di Film, Pramugari India Selundupkan Emas... di Rektum
4. Jepang Adalah Negara Terburuk di Dunia dalam Membantu Orang Asing
5. Populer: Jenazah Pendaki Tak Bawa Oksigen Tambahan, Ditinggalkan di Gunung Everest
6. Jenazah Pendaki Tak Bawa Oksigen Tambahan Ditinggalkan di Gunung Everest
7. Memang Mahal, Segini Biaya Evakuasi Jenazah di Gunung Everest
8. Flobamor Tak Lagi Urus TN Komodo, Biang Gaduh Tiket Mahal
9. Naik ke Bukit Anak Dara Lewat Jalur Ilegal, Bule Swiss Tewas
10. Viral Nenek Pengemis Sembur Turis di Malioboro, Langsung Diamankan Satpol PP
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol