Shibuya Makin Tak Bebas, Ada Larangan Minum-minum di Outdoor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Shibuya Makin Tak Bebas, Ada Larangan Minum-minum di Outdoor

bonauli - detikTravel
Kamis, 06 Jun 2024 05:13 WIB
View of Mt. Fuji and Tokyo skyline at dusk.
Shibuya (iStock)
Shibuya -

Kehidupan malam Shibuya menjadi salah satu aktivitas wisata malam Jepang yang diincar wisatawan. Namun, Shibuya ingin memperbaiki citra, peraturan larangan mabuk-mabukan segera diterapkan.

Dilansir dari National World pada Kamis (6/6/2024), Shibuya mulai melarang siapapun minum minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di luar ruangan mulai Oktober 2024.

Kebijakan itu berlaku di seluruh jalanan atau tempat umum di Shibuya yang ikonik. Larangan itu berlaku pukul 18.00 hingga 05.00.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan ini, Shibuya aktif untuk melakukan pembatasan pariwisata. Dalam laporan CNN Travel, tahun lalu Shibuya melarang perayaan Halloween dan pembatasan alkohol di luar ruangan. Kebijakan itu terbukti populer di kalangan penduduk setempat.

Wali Kota Ken Hasebe menekankan bahwa meskipun mereka tidak melarang minum miras, namun mereka lebih suka melihat orang-orang yang mengonsumsi alkohol di dalam ruangan.

ADVERTISEMENT

"Dengan menetapkaan aturan ini, kami ingin menyampaikan maksud distrik, termasuk selama patroli, kami lebih suka orang-orang yang menikmati minuman mereka di dalam restoran," kata dia.

Keputusan itu juga dinilai sebagai upaya untuk mengurangi dampak overtourism atau ledakan pariwisata di Shibuya dan Tokyo.

"Kerusakan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan telah menjadi serius dan mengakibatkaan pembuangan sampah sembarangan dan pertengkaran dengan penduduk setempat," tulis sebuah pernyataan yang dirilis oleh kota tersebut.

Kota lain, Fujikawaguchiko, sudah lebih dulu membuat aturan soal selfie. Pemerintah setempat membuat tirai penghalang di depan minimarket Lawson dengan pemandangan Gunung Fuji. Area itu menjadi tidak terkendali karena banyaknya turis yang datang dan mengganggu penduduk.

Jaring hitam berukuran 20 meter x 2,5 meter dipasang untuk mengatasi masalah ini. Namun ternyata cara ini tak cukup efektif karena wisatawan melubangi tirai itu untuk mendapatkan foto Gunung Fuji. Pejabat berencana untuk mengganti layar dengan bahan lain yang lebih kuat dalam waktu dekat.




(bnl/fem)

Hide Ads