Kok Bisa Bocah 4 tahun Tertinggal di Taman Margasatwa, Padahal ...

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 30 Jun 2024 23:00 WIB
Scottish Deer Centre, sebuah taman margasatwa (Foto: BBC)
Jakarta -

Seorang anak laki-laki berusia empat tahun tertinggal di sebuah taman margasatwa. Ia mengikuti karyawisata dan sebuah investigasi pun dilakukan.

Mengutip BBC, Jumat (28/6/2024), Clare Hodge mengatakan bahwa staf di Dunmore Nursery di Lochgelly baru kembali untuk menjemput putranya, Carson Morhulec, 40 menit setelah diberi tahu oleh Scottish Deer Centre.

Hodge yang mengatakan bahwa hanya ada sembilan anak dan tiga anggota staf dalam tamasya tersebut, menggambarkan insiden itu sebagai hal yang mencengangkan.

Fife Council mengatakan bahwa mereka menangani masalah ini dengan "sangat serius."

Hodge mengatakan bahwa anak-anak telah diberitahu untuk pergi ke toilet sebelum meninggalkan objek wisata di Cupar. Lalu, Carson adalah orang terakhir yang mengantre.

Ketika dia keluar, si bocah ini tidak menemukan siapa pun yang menunggu. Dia awalnya mengira yang lain sedang mengerjainya. Namun dia segera menyadari bahwa mereka telah pergi.

"Carson mengatakan bahwa ia berdiri sambil menangis ketika seorang pria menemukannya dan bertanya apakah ia baik-baik saja dan kemudian membawanya ke kantor pusat rusa," kata Hodge.

"Pusat rusa kemudian menghubungi tempat penitipan anak untuk memberi tahu mereka bahwa mereka telah pergi tanpa Carson," imbuh dia.

Anak hilang saat karyawisata (Foto: BBC)

Dia menambahkan bahwa sejak kejadian pada hari Jumat (21/6), dia memiliki sejumlah skenario yang sangat menakutkan tentang apa yang bisa terjadi pada Carson yang melintas di kepalanya.

"Bagian terburuk dari seluruh pengalaman ini bagi saya adalah kenyataan bahwa hanya ada sembilan anak dalam perjalanan ini dan tiga guru," kata Hodge.

"Rasio tiga anak untuk satu orang dewasa dan mereka masih bisa kehilangan satu anak dan tidak menyadarinya," imbuh dia.

"Yang lebih mengejutkan lagi, saya diberitahu bahwa ada penilaian risiko yang kuat yang seharusnya dilakukan minimal dua kali sebelum berangkat," kata dia.

"Namun hal ini tidak terjadi dan mereka malah bertanya kepada anak-anak kecil di dalam bus 'apakah semua orang sudah ada di sini' dan mereka berteriak 'ya' sehingga mereka pergi. Mereka tidak mau repot-repot menghitungnya," urai dia.

Tahun lalu, BBC Scotland News mengungkapkan bahwa telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam insiden kehilangan anak atau anak menghilang dari pusat-pusat pendidikan anak usia dini di Skotlandia.

Data tahun 2022/2023 menunjukkan rata-rata dua anak per minggu hilang dari tempat penitipan anak atau saat bepergian.

Fife Council mengkonfirmasi bahwa Care Inspectorate telah diberitahu tentang insiden tersebut.



Simak Video "Video: Kemendukbangga akan Resmikan 93 Titik Daycare di Kalimantan Timur"

(msl/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork